Bola.com, Malang - Misi Arema FC membalas kekalahan 0-1 dari Semen Padang di semifinal leg pertama Piala Presiden menemui jalan terjal. Sebab, mereka harus kehilangan bek kiri sekaligus kapten utama, Ahmad Alfarizi.
Jebolan Akademi Arema itu harus absen dalam leg kedua di Stadion Kanjuruhan Malang karena akumulasi kartu kuning. Dia menerima kartu kuning pada perempat final dan semifinal leg pertama.
"Saya baru tahu kemarin. Waktu baru sampai hotel (Ijen Suites) untuk karantina tim dapat kabar tidak bisa main karena akumulasi. Langsung seketika itu saya lemas," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Pemain yang akrab disapa Jhon ini sebenarnya sudah menyiapkan diri untuk main pada leg kedua. "Kondisi saya juga sudah bagus meski jarak pertandingan mepet. Sempat juga saya konfirmasi ke manajemen apa benar akumulasi," lanjutnya.
Ternyata, surat larangan bermain dari operator turnamen sudah turun kemarin (3/3/2017). Sehingga Jhon hanya jadi penonton di kandang sendiri. "Saya ingin sekali bantu tim bisa lolos ke final. Semoga nanti bisa menang dan saya bisa main di final," jelas dia.
Absennya Alfarzi membuat tim pelatih melakukan perubahan posisi. Syaiful Indra atau Benny Wahyudi yang biasa menempati posisi bek kanan salah satunya akan diganti menjadi bek kiri.
Sedangkan jabatan kapten juga akan diambil Beny. Beruntung kondisi Beny kini sudah pulih dari cedera lutut kanan mengingat dalam leg pertama semifinal, dia tidak dibawa ke Padang. Tujuannya demi memulihkan radang di ligamen lutut kirinya.
"Saya kemarin juga sudah lihat ada Beny di hotel. Jadi ada pengganti sekarang," imbuh Alfarizi.
Sektor bek sayap memang jadi sorotan tim pelatih Arema. Sebab, mereka punya tugas beras melawan Semen Padang, yaitu menghentikan kecepatan dua pemain inti seperti Rico Simanjutak dan Irsyad Maulana.
Pelatih Arema Aji Santoso mengakui jika bek sayapnya harus disiplin untuk menghentikan kecepatan pemain sayap Semen Padang.