Bola.com, Padang - Semen Padang lagi-lagi merasa dirugikan wasit saat bertemu Arema FC di kandang lawan. Tidak saja di liga resmi, di turnamen pramusim pun Kabau Sirah juga menelan kekecewaan oleh sang pengadil. Terakhir, didapat saat pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 saat melawat ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (5/3/2017).
Semen Padang yang unggul 1-0 di leg pertama di Stadion H. Agus Salim, Padang, hampir menggenggam satu tiket final andai dua gol Cristian Gonzales, tepatnya gol pertama dan ketiga, dianulir karena dianggap kubu Semen Padang terperangkap offside.
Hanya, wasit garis, masing-masing Dadang Sutisna (Bekasi) dan Hotlan Nainggolan (Bekasi), tidak mengangkat bendera isyarat Gonzales telah berada pada posisi offside saat menceploskan bola ke gawang M. Ridwan.
Buntutnya, Arema mampu unggul agregat 5-3 hingga berhak lolos ke partai puncak yang dimainkan Minggu (12/3/2017) di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ceritanya diyakini tim urang awak akan lain jika dua gol itu dianulir. Pasalnya, dengan hanya unggul 3-2 dari Semen Padang, tim urang awak dipastikan lolos ke final karena unggul produktivitas gol tandang.
Advertisement
Baca Juga
Kecurangan wasit saat memimpin pertandingan menjadi viral di media sosial. Fans dan suporter Semen Padang mengutuk keras aksi tidak sportif yang dilakukan wasit, yang seharusnya bertindak adil sesuai dengan misi PSSI yang menginginkan reformasi dan perbaikan di jajaran korps pengadil.
"Kami sedang mengupayakan protes terkait gol offside tersebut. Mungkin memang tidak mengubah keadaan, namun setidaknya bisa dijadikan bahan evaluasi PSSI untuk kemajuan sepak bola Indonesia,” ujar Direktur Teknik PT Kabau Sirah Semen Padang (KKSP) sebagai pengelola klub Semen Padang, Zulkarnain Z. Lubis, Senin (6/3/2017).
Zulkarnain menilai sangat jelas dan bisa terlihat dari layar televisi saat terjadinya gol offside yang diciptakan pemain depan Arema. Meski begitu, ia tetap memberikan apresiasi besar kepada Semen Padang yang bermain sangat luar biasa meski terkesan sengaja dikalahkan.
Zulkarnain menegaskan manajemen segera melayangkan surat keberatan dengan terlebih dahulu mempelajari melalui bukti-bukti yang dikumpulkan tim.
Di sisi lain, kendati gagal merebut jatah tampil di final, tim asuhan pelatih Nilmaizar ini menurutnya tetap fokus pada perebutan posisi ketiga yang dihelat pada hari yang sama dengan partai final.
"Pemain dan pelatih harus tetap semangat. Tim sudah berjuang habis-habisan dan tidak ada yang patut disalahkan. Semen Padang menjadi teladan bagi sepak bola Indonesia dalam hal sportivitas serta mampu bermain bagus dan indah," pungkasnya mengakhiri pembicaraan.