Bola.com, Karawaci - Striker muda Persela Lamongan, Nur Hardianto, tak mau jemawa meski persaingan di posisi striker Timnas Indonesia U-22 tak ketat. Pemain berusia 21 tahun itu hanya bersaing dengan Dendy Sulistyawan (Bhayangkara FC), Muhammad Dimas Drajad (PS TNI, dan Marinus Wanewar (Persipura).
Menurut Nur, justru karena di posisi striker hanya ada empat pemain yang diseleksi, tim pelatih memberikan pemantauan lebih. Apalagi, sosok striker yang dibutuhkan pelatih Luis Milla adalah pemain yang menjadi targetman.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau saya melihat justru sangat ketat di posisi striker karena hanya empat orang dan pelatih menginginkan pemain yang haus gol," kata Nur.
Dalam daftar pemain yang diseleksi Timnas Indonesia U-22, jumlah striker tak sebanyak pemain sayap dan gelandang. Di posisi tengah, Indonesia memiliki banyak pemain yang sudah punya jam terbang di klub dan timnas, seperti Evan Dimas, Paulo Sitanggang, Febri Hariyadi, Yabes Roni, dan Saddil Ramdani.
Sementara, bagi Nur, ini merupakan pengalaman pertama mengikuti seleksi timnas yang diproyeksikan ke SEA Games 2017 dan Kualifikasi Piala AFC U-22.
"Yang penting saya sudah berusaha tampil maksimal, soal terpilih atau tidak itu urusan pelatih," ucapnya.
Nur Hardianto pernah mencetak tiga gol dalam sesi pertandingan internal seleksi tahap kedua. Dalam pertandingan itu, dia menjadi striker tengah dalam formasi 4-3-3. Pola seperti inilah yang diusung Luis Milla. Pelatih asal Spanyol itu mengandalkan kekuatan di sektor sayap yang memang memiliki banyak pilihan pemain.
"Kalau soal posisi saya nyaman saja menjadi striker tunggal, apalagi banyak pemain sayap dan gelandang yang bagus, jadi saya merasa lebih percaya diri di depan," ungkapnya.
Setelah mengikuti seleksi di Timnas Indonesia U-22, Nur Hardiyanto kembali berlatih bersama Persela Lamongan.