Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Pusamania Borneo FC lolos hingga babak final menjadi salah satu kejutan terbesar dalam gelaran Piala Presiden 2017. Tim asuhan Ricky Nelson itu akan menantang Arema FC pada laga final yang digelar di Stadion Pakansari, Kab. Bogor, Minggu (12/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
PBFC tampil di turnamen Piala Presiden 2017 dengan tim kedua pada babak penyisihan yang digelar di Gianyar, Bali. Sementara tim utama yang diisi oleh pemain senior tetap berada di Samarinda, berlatih di bawah komando pelatih kepala Dragan Djukanovic.
Tampil dengan materi pemain lapis kedua, PBFC justru lolos dari babak penyisihan. Asri Akbar dkk. kemudian melewati hadangan Madura United pada babak perempat final lewat drama adu penalti dengan skor 5-4, setelah bermain imbang 0-0 pada waktu normal.
Pada babak semifinal, juara bertahan Persib juga disingkirkan lewat drama adu penalti. Drama adu penalti tersebut terpaksa dilakukan karena agregat 3-3 terjadi, setelah kedua tim saling mengalahkan dengan skor 2-1 dalam dua leg babak semifinal yang digelar dengan sistem kandang-tandang.
Apa sebetulnya yang menjadi kunci sukses PBFC menembus babak final? Berikut empat faktor yang menjadi kekuatan Pusamania Borneo FC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Variasi Formasi
1. Formasi yang Kerap Berubah
Pusamania Borneo FC menjadi salah satu tim yang paling sering berubah formasi saat berlaga di Piala Presiden 2017. Pelatih Ricky Nelson tak ragu untuk menjajal formasi 4-3-3, 4-2-3-1, 3-4-3, hingga 5-4-1.
Tak jarang perubahan formasi dilakukan saat pertandingan memasuki babak kedua. Hal tersebut yang membuat lawan tak mudah untuk menaklukkan Asri Akbar dkk.
Guna mempermudah pemahaman pemain soal peran di lapangan dan formasi yang diinginkan, Ricky kerap memutar video pertandingan tim luar negeri pada sesi kelas dengan pemain. Dampaknya, pemain lebih mudah menyerap apa yang diinstruksikan Ricky dalam hal cara bermain.Â
Advertisement
Lini Belakang
2. Lini Belakang yang Solid
Sepanjang melakoni pertandingan di Piala Presiden 2017, Pusamania Borneo FC menunjukkan kinerja lini belakang yang solid. Dalam hal produktivitas, PBFC boleh jadi kalah dari tim lain. Namun soal pertahanan, lini belakang PBFC tampil luar biasa.
Pada babak penyisihan, PBFC tak pernah kebobolan dalam tiga pertandingan. Gawang PBFC yang dikawal Wawan Hendrawan juga tetap steril dari gol lawan ketika menghadapi Madura United di babak perempat final. Tim Pesut Etam lolos ke semifinal setelah bermain 0-0 pada waktu normal dan menang adu penalti dengan skor 5-4.
PBFC baru kebobolan saat meladeni juara bertahan Persib di semifinal. Pada pertandingan semifinal yang digelar sebanyak dua leg, gawang Wawan dijebol lawan tiga kali.
Ketangguhan lini belakang PBFC itu tak lepas dari penampilan bagus dari Wawan. Sebelum berhadapan dengan Wawan, para pemain lawan juga harus melewati duet bek asing Dirkir Glay dan Kunihiro Yamashita yang tampil solid sepanjang turnamen.
Adu Penalti
3. Jagoan Adu Penalti
Ketangguhan mental pemain Pusamania Borneo FC terlihat pada babak perempat final dan semifinal. Pada dua fase tersebut PBFC harus melewati babak adu penalti.
Pada babak perempat final, PBFC menyingkirkan Madura United lewat adu penalti setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal. Lima algojo yang diturunkan pelatih Ricky Nelson sukses melaksanakan tugas. Kiper Wawan Hendrawan menjadi pahlawan setelah menepis tendangan kelima pemain MU, Fachrudin Wahyu Ariyanto.
Hal yang serupa terulang pada babak semifinal lawan Persib. Adu penalti terpaksa dilakukan karena agregat gol 3-3 terjadi, setelah kedua tim saling mengalahkan dengan skor 2-1 pada dua leg pertandingan semifinal yang memakai sistem kandang dan tandang.
Sama seperti di babak perempat final, lima eksekutor PBFC sukses menjebol gawang Persib yang dikawal I Made Wirawan. PBFC menang 5-3 karena tendangan Kim Jeffrey Kurniawan melayang di atas mistar gawang. Kemenangan ini menjadi spesial karena diraih di kandang Persib, Stadion si Jalak Harupat, Kab. Bandung, yang dijejali puluhan ribu bobotoh pendukung tim Maung.
Advertisement
Tanpa Beban
4. Tampil Tanpa Beban
Manajemen tim Pusamania Borneo FC memutuskan untuk menurunkan tim kedua yang ditangani Ricky Nelson saat tampil di Piala Presiden 2017. Sementara tim utama yang diisi oleh pemain senior tetap berlatih di Samarinda bersama pelatih Dragan Djukanovic.
Keputusan ini rupanya berdampak besar. Para pemain PBFC yang diisi oleh sebagian besar pemain U-21 dan pemain pinjaman dari klub lain tampil nothing to loose alias tanpa beban dalam setiap pertandingan.
Kehadiran kapten Asri Akbar, kiper Wawan Hendrawan, dan duet bek Kunihiro Yamashita serta Dirkir Glay membuat pemain lain tampil lepas. Mereka bisa bermain maksimal sebagai sebuah tim dan Pusamania Borneo FC menjelma jadi kekuatan yang sulit dikalahkan.