Bola.com, Bogor - Pertandingan final Piala Presiden 2017 yang mempertemukan Arema FC kontra Pusamania Borneo FC pada Minggu (12/3/2017) tidak hanya menjadi pesta bagi kelompok suporter Aremania dan Pusamania, tapi juga warga Cibinong yang tinggal di dekat Stadion Pakansari.
Mereka berduyun-duyun ingin menyaksikan duel puncak turnamen yang dihelat di stadion berkapasitas 30 ribu orang.
Stadion Pakansari yang diresmikan 2014 terletak di jantung kota Cibinong, Kabupaten Bogor. Stadion lokasinya dekat dengan pusat pemerintahan Pemda Bogor serta pusat perbelanjaan besar Cibinong City.
Di daerah ini banyak bertebaran warung-warung kuliner yang memanjakan masyakarat sekirar. Warga Cibinong biasanya berbelanja di Cibinong City yang gerainya tak kalah lengkap dibanding pertokoan besar di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu mereka biasanya nonton di bioskop atau sekadar nongkrong di cafe-cafe yang menyebar di area Jalan Pemda Bogor.
Di jalan tersebut biasanya pada hari minggu muncul pasar kaget. Pada hari pertandingan final Piala Presiden 2017 suana amat ramai. Fans sepak bola yang ingin menyaksikan pertandingan antara Tim Singo Edan versus Pesut Etam berbaur dengan pengunjung mall serta pasar kaget.
Bola.com menemui hal unik. Seorang bapak yang tinggal di perumahan Alam Cibinong Residence sengaja berpisah dengan anak dan istrinya, demi menyaksikan pertandingan di Stadion Pakansari.
Jamaluddin, bukan Aremania atau Pusamania. "Saya penikmat bola biasa. Kebetulan pas libur kerja dengar ada pertandingan final Piala Presiden 2017. Jadilah sempatkan mampir," ceritanya ke Bola.com seraya memilih-milih syal Aremania di pinggir jalan dekat stadion.
Istri pria yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di kawasan Sudirman Jakarta tidak ikut serta ke stadion. Karena memang yang bersangkutan tidak suka sepak bola. Ia pilih melakukan aktivitas belanja bulanan di Cibinong City.
Jamaluddin mengajak putrinya yang berusia 6 tahun, Dinda Permata Dewi, ikut ke stadion. Sebelum memasuki area stadion ia menyempatkan mampir di permainan komidi putar pinggir jalan.
Ia pun membiarkan anaknya bermain komidi putar. Sekedar untuk diketahui, di sekitar area Stadion Pakansari banyak bermunculan stan permainan anak dadakan.
Mereka hadir bukan karena ada pertandingan sepak bola tapi karena pagi hingga siang standy by di pasar kaget. "Habis pasar kaget lanjut pertandingan bola. Sayang kalau kesempatan dapat rezeki lepas begitu saja," ungkap pemilik salah satu komidi putar.
Suporter yang membawa anak terlihat mampir menghibur anaknya. Biaya permainan jenis komidi putar atau Odong-odong relatif murah, kisaran lima hingga 10 ribu rupiah.
"Saya bikin senang dulu putri saya biar nanti anteng saat nonton bola. Bapaknya pengen fokus nonton Arema FC melawan Pusamania Borneo FC tanpa gangguan tangisan," ujar Jamaluddin seraya tertawa.