Bola.com, Bogor - Pertandingan final Piala Presiden 2017 antara Arema FC versus Pusamania Borneo FC yang dihelat di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Minggu (12/3/2017) banjir tukang catut alias calo tiket.
Mereka memasarkan tiket pertandingan tidak di area stadion, tapi di lokasi yang jaraknya cukup jauh yakni di sekitar Jalan Pemda Bogor.
Pengamanan ekstraketat yang dilakukan PSSI mulai dari area parkir hingga stadion, membuat ruang gerak mereka terbatas.
Tiket termahal laga Tim Singo Edan kontra Pesut Etam dilepas PSSI dengan harga jual Rp 150 ribu (VP Barat) dan Rp 75 ribu (Tribun Timur, Utara, dan Selatan).
Advertisement
Baca Juga
Tiket dijual dengan dua metode, via online di situs loket.com serta langsung di loket pada hari pertandingan.
Di tangan calo, harga jual naik kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Maraknya transaksi percaloan bukan sesuatu yang mengherankan. Berbeda dengan perhelatan Piala AFF 2016 silam, PSSI sedikit longgar dalam melakukan pembelian tiket.
Hal itu agaknya karena antusiasme penonton duel final Piala Presiden 2017 yang mempertemukan tim level klub kalah dibanding Timnas Indonesia.Dari 30 ribu kapasitas penonton Stadion Pakansari, hanya setengahnya saja terisi.
Mayoritas didominasi oleh pendukung Arema FC, Aremania. Sementara itu, jumlah fans Borneo FC, Pusamania, tak terlalu banyak.
Wajar jika jumlah mereka sedikit, karena pertandingan digelar di luar Pulau Kalimantan. Butuh kocek yang tak sedikit untuk melakukan tur ke Bogor dari Samarinda, Kalimantan Timur.
Para calo mengakui agak sulit memasarkan tiket pertandingan antara Arema FC kontra Pusamania Borneo FC. "Andaikata Persib Bandung yang lolos ke final dan mereka bertemu Arema kondisinya bakal beda. Stadion bakal penuh. Kami pun panen," ujar Mamat salah satu calo yang dijumpai Bola.com.
Namun menurut Mamat, terlepas jumlah penonton yang tidak maksimal, para calo bersyukur bisa menjalankan jual beli tiket. Pada saat semifinal dan final Piala AFF 2016 mereka tak bisa mengais rezeki.
"Ya, kalaupun harus untung-untung tipis enggak masalah. Pembeli mau bayar Rp 25 ribu lebih mahal saja, saya lepas. Tapi tentu pakai mekanisme tawar-tawaran terlebih dahulu," ujar Thamrin calo lainnya.
Mangsa para calo ditujukan kepada penggila sepak bola yang emoh mengantri tiket. Jelang pertandingan cuaca mendung disertai hujan rintik-rintik. "Daripada sakit hujan-hujanan, mending beli tiket ke kami. Murah kok, enggak ambil untung gede," tutur Thamrin yang asli Betawi.
Saat berjualan para calo menggunakan 'senjata' jas hujan. "Jaga-jaga tiba-tiba hujan lebat. Di Cibinong beberapa pekan terakhir selalu hujan," kata Mamat.
Para calo menolak menjelaskan dari mana mereka mendapatkan tiket pertandingan final Piala Presiden 2017 antara Arema FC Vs Pusamania Borneo FC. Rata-rata di antara mereka memberikan jawaban unik: "Ini rezeki dari Allah."