Bola.com, Surabaya - Ada cuplikan kisah menarik dan mengharukan saat laga persahabatan antara Persebaya Surabaya kontra PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (19/3/2017).
Persebaya menang 1-0 atas PSIS berkat gol dari titik penalti yang dicetak oleh Rachmat Irianto. Rachmat merupakan pemain berusia 17 tahun dan anak dari bek legendaris Persebaya dan Timnas Indonesia, Bejo Sugiantoro.
Advertisement
Baca Juga
Bejo yang saat ini melatih Persik Kediri menyempatkan diri menyaksikan laga tersebut. Dia memiliki dua tujuan dalam menonton laga tersebut, yakni memberi dukungan kepada putranya dan mengintip permainan PSIS yang bakal dihadapi Persik, 25 Maret 2017.
Namun Bejo Sugiantoro mengaku deg-degan ketika putra sulungnya jadi eksekutor tendangan penalti.
"Saya tak berani melihat langsung Rian menendang bola dari titik penalti. Saya hanya mengintip dari ketiak istri saat eksekusi tersebut. Saya juga sempat menutup mata. Saya baru berani buka mata dan teriak setelah bola masuk gawang. Jantung saya terasa berdetak sangat keras dari biasanya," ungkap Bejo Sugiantoro.
Padahal Bejo Sugiantoro termasuk stoper garang ketika masih aktif bermain di Persebaya Surabaya. Dia juga kenyang pengalaman sebagai andalan klub dan timnas Indonesia di beberapa event internasional.
Namun, Bejo Sugiantoro tetap manusia biasa. "Bagaimana tidak stres. Usia anak saya baru 17 tahun. Dia harus jadi penentu kemenangan Persebaya di hadapan 55 ribu Bonek Mania. Kalau dia gagal, itu akan jadi beban. Alhamdulillah, dia mampu menunaikan tugasnya," ucap Bejo Sugiantoro.
Kini perasaan bangga hinggap di dada Bejo Sugiantoroterhadap sang putra yang mengikuti jejaknya membela Persebaya. "Rian punya mental tangguh. Ini kali pertama dia tampil di depan puluhan ribu penonton. Saya bangga dengan dia, tapi saya ingatkan Rian jangan takabur. Masa depannya masih panjang," tuturnya.