Bola.com, Bangkok - Tidak ingin situasi berlarut-larut, Kiatisuk Senamuang akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala timnas Thailand. Hal ini menyusul kegagalannya membawa The War Elephant tampil apik dalam kampanye menuju Piala Dunia 2018.
Sebenarnya, langkah timnas Thailand di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 sudah tertatih-tatih sejak awal. Tergabung di Grup B, Thailand harus berhadapan dengan raksasa Asia seperti Arab Saudi, Jepang, dan Australia yang selama ini jadi langganan peserta Piala Dunia.
Namun, dua laga terakhir timnas Thailand di kualifikasi Piala Dunia 2018, jadi pemicu. Pada laga keenam dan ketujuh yang dijalani timnas Thailand pada 23 dan 28 Maret 2017 itu, skuat asuhan Kiatisuk Senamuang itu kalah masing-masing 0-3 saat menjamu Arab Saudi di Stadion Rajamangala, Bangkok, dan tumbang 0-4 dari Jepang di Stadion Saitama.
Kekalahan telak itu memicu respons Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompunmuang, yang menilai hal itu sebagai sesuatu yang memalukan. Ia lantas mengindikasikan adanya perubahan dalam timnas.
Meski berulang kali menegaskan ia menghargai Kiatisuk sebagai pelatih yang disegani para pemain, Somyot Poompunmuang menyiratkan perubahan diperlukan untuk membawa timnas Thailand ke level lebih tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Somyot Poompunmuang dikabarkan ingin memecat Kiatisuk Senamuang selepas Chanatip Songkrasin dkk. tiba di Bangkok seusai menjalani laga tandang ke Jepang.
"Apakah kita cukup puas hanya dengan merebut juara Piala AFF dan medali emas di SEA Games dan ketika bermain melawan tim-tim top di Asia kita kalah 0-3, 0-4? Apakah fans bisa menerima itu?" ujar Somyot Poompunmuang seperti dikutip di Bangkok Post, Jumat (31/3/2017) pagi.
"Mungkin beberapa orang bisa menerima hal itu, tapi buat saya itu memalukan. Saya tidak bisa dan tak mau menerima hasil seperti ini. Saya harus melakukan sesuatu. Bila saya harus melanjutkan pekerjaan saya sebagai bos FAT untuk tiga tahun ke depan tanpa berbuat apapun untuk menyelesaikan situasi ini, saya lebih baik berhenti sekarang," cetus Somyot Poompunmuang.
Kiatisuk Senamuang bukannya tidak menyadari posisinya di ujung tanduk. Ia sempat mengutarakan bila ia pasrah dengan keputusan yang akan diambil FAT.
"Timnas hanya mengoleksi satu poin dari tujuh pertandingan dan saya sebagai pelatih harus mengambil tanggung jawab untuk itu," kata Kiatisuk beberapa jam sebelum ia memutuskan mundur.
"FAT punya hak untuk tidak senang dengan hasil ini, tetapi saya rasa fans sepak bola Thailand memahami semua ini," imbuhnya.
Pada Jumat malam waktu setempat, Kiatisuk Senamuang akhirnya memutuskan mundur. "Saya ingin mengakhiri peran saya sebagai pelatih timnas Thailand dan akan menyelesaikan tugas-tugas saya di FAT dalam 90 hari," ujar pelatih yang biasa disapa Zico itu dalam akun Instagram personalnya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada pemain, staf pelatih, fans, dan keluarga yang senantiasa di belakang saya," lanjutnya.
Keputusan mundur ini hanya berjarak satu bulan dari saat Kiatisuk Senamuang menerima perpanjangan kontrak selama satu tahun dari FAT, tepatnya pada 28 Februari 2017. Ketika itu pelatih 43 tahun itu diberitakan mendapat gaji per bulan mencapai 2 juta baht atau setara Rp 763, 6 juta.
Â