Bola.com, Makassar - Setelah absen saat PSM Makassar menekuk Perserui Serui 2-0 pada uji coba di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Senin (27/3/2017), nama Syamsul Chaeruddin masuk line-up ketika tim Juku Eja ditahan Barito Putera 2-2, Sabtu (1/4/2017).
Tetapi, Syamsul harus menunggu sampai menit ke-80 untuk masuk ke lapangan. Mantan gelandang Timnas Indonesia di Piala Asia 2007 ini menggantikan peran Rahmat Syamsuddin.
Bagi pemain sekelas Syamsul, menit bermain itu terhitung singkat. Tak pelak ketika mendampingi Robert Alberts pada jumpa media usai pertandingan, Syamsul terlihat lebih banyak menundukkan kepala.
Dia pun baru mendongakkan kepala ketika diberi pertanyaan oleh media. Tetapi, raut mukanya pun terlihat serbasalah ketika dimintai komentarnya terkait regulasi kewajiban setiap klub memainkan pemain U-23.
"Sebagai pemain saya tentu ingin tampil bersama PSM pada setiap pertandingan. Tapi, saya juga harus mematuhi keputusan coach Robert karena ini ada kaitannya juga dengan regulasi Liga 1," jelasnya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam dua laga uji coba PSM, Robert lebih memilih duet M. Arfan (pemain U-23) dan Wiljan Pluim sebagai starter di lini tengah. Sementara di babak kedua, giliran Rasyid Bakri dan Rizky Pellu yang dimainkan sedangkan Pluim bermain di belakang striker Reinaldo da Costa menggantikan peran Ferdinand Sinaga.
Menurut Syamsul, secara pribadi, dirinya tidak masalah kalau pemain muda mendapat banyak kesempatan tampil. "Tapi, sebaiknya karena mereka memang berkualitas bukan karena dipaksakan tampil dengan membuat aturan baru. Kalau harus ada, sebaiknya jangan tiga. Cukup satu saja," paparnya.
Dukungan buat Syamsul datang dari Robert. Menurutnya, regulasi pemain U-23 membuat rencana awalnya terkait stretegi tim banyak berubah.
Dia merujuk pada posisi Wiljan Pluim yang harus tampil sebagai gelandang bertahan demi menjaga keseimbangan PSM di babak pertama. "Padahal, dia lebih efektif sebagai penyerang lubang," kata Robert.
Di mata Robert, meski mengangpap sejumlah aturan Liga 1 2017 aneh, sebagai pelatih dirinya wajib mengikutinya. "Cuma di Indonesia yang mewajibkan memainkan tiga pemain U-23 dan pergantian pemain sampai lima orang," tegasnya.