Sukses


Kiatisuk Senamuang Sentil Target Timnas Thailand ke Piala Dunia

Bola.com, Bangkok - Pasca mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala timnas Thailand, 31 Maret 2017, Kiatisuk Senamuang sempat puasa bicara selama beberapa hari. Namun, ia merasa perlu memberikan klarifikasi atas kritik yang diarahkan kepadanya setelah ia memutuskan mundur.

Seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (5/42017), Kiatisuk Senamuang memilih untuk bicara blakblakan. Pelatih yang berhasil memberikan dua gelar Piala AFF dan medali emas SEA Games 2015 itu bahkan cenderung menyindir Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) dan fans yang mengkritiknya. 

"Saya mundur dari timnas Thailand agar FAT bisa terus berkembang. Saya minta maaf karena tidak bisa mengantar Thailand ke Piala Dunia dalam setahun," ujarnya dalam sesi wawancara pertamanya selepas mundur.

"Target (ke Piala Dunia) terlalu tinggi. Sangat sulit untuk menggapai target itu jadi saya mundur untuk membuka jalan bagi orang lain untuk mengemban tugas itu. Ada kemenangan, kekalahan, dan hasil imbang dalam olahraga. Kita tidak bisa selalu menang. Kami kalah dalam pertandingan tapi memenangi hati fans. Presiden FAT dan jajaran eksekutif yang kelewatan dalam menilai saya," imbuh Kiatisuk.

"Kita mungkin lupa siapa diri kita. Semuanya ingin (timnas) bermain di Piala Dunia tapi kita harus tahu diri. Ketika kami kalah, tidak semestinya semuanya bisa memarahi kami," kata pelatih yang biasa disapa dengan julukan Zico itu.

Kiatisuk Senamuang mengecam kritikan yang diarahkannya dengan berujar bila ia sebelumnya tidak terlintas dalam pikirannya untuk mundur dari timnas. "15 tahun saya bermain untuk timnas, lima tahun menangani timnas, dan tidak pernah berpikir mundur. Tapi, saya tidak bisa menerima kritikan semacam ini dan saya rasa saya membuat keputusan tepat untuk mundur," ungkapnya.

Pemain legendaris Thailand itu juga buka suara atas anggapan yang menilai racikannya hanya ampuh untuk level Asia Tenggara, namun tak manjur saat tampil di level yang lebih tinggi, Asia misalnya. Hal itu mengacu pada raihan gelar yang dipersembahkan Kiatisuk, yang mayoritas memang dihasilkan dari turnamen di kawasan Asia Tenggara.

"Memenangi SEA Games dan Piala AFF sekarang ini tidak mudah. Akan ada SEA Games di Malaysia pada Agustus nanti dan kita tunggu saja apakah Thailand bisa memenangi gelar (merebut medali emas)," cetusnya.

Kiatisuk balas menyindir FAT dengan menunding FAT yang dinilainya tidak melakukan investasi dalam pengembangan sepak bola dan berujar pemain yang ada sekarang ini di timnas Thailand merupakan pemain yang berkembang dalam kepemimpinan Presiden FAT sebelumnya, Worawi Makudi.

Sebagai catatan, Kiatisuk Senamuang menjalin kerja sama kali pertama dengan FAT sebagai pelatih timnas U-23 pada 2013 di era Worawi Makudi. "Saya sudah bilang ke Presiden FAT (Somyot Poompunmuang) untuk mengembangkan para pemain muda tapi saya tak tahu apa yang sudah dilakukannya," sindirnya.

Kiatisuk mundur dari kursi pelatih timnas Thailand hanya sebulan setelah meneken perpanjangan kontrak selama satu tahun sejak 28 Februari 2017. Rentetan kekalahan di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia jadi penyebabnya.

Dari tujuh pertandingan, timnas Thailand di bawah Kiatisuk Senamuang hanya sekali mendapat hasil imbang dan sisanya berakhir dengan kekalahan. Kekalahan 0-3 dan 0-4 masing-masing dari Arab Saudi dan Jepang pada dua laga terakhir Grup B yang disebut Presiden FAT sebagai hal memalukan, memaksa Kiatisuk mengambil langkah mundur.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer