Sukses


Kurniawan Dwi Yulianto Mengagumi Euforia Sepak Bola Makassar

Bola.com, Makassar - Kurniawan Dwi Yulianto mengunjungi Makassar dalam ajang MILO Football Championship 2017 digelar di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Sabtu dan Minggu 8-9 April 2017. 

Legenda Timnas Indonesia itu datang ke Makassar kali ini kembali untuk memantau bakat-bakat pesepak bola cilik U-12 dalam MILO Football Championship 2017. Selain itu, Kurniawan Dwi Yulianto juga memberikan coaching clinic kepada 160 pesepak bola cilik di Lapangan Hasanuddin, Makassar.

Antusiasme anak-anak sekolah dasar itu dalam mengikuti kegiatan tersebut bukan sebuah kejutan besar bagi seorang Kurniawan Dwi Yulianto. Mantan striker PSM Makassar pada era 1999 hingga 2001 mengakui bahwa dirinya sudah mengagumi euforia sepak bola Makassar sejak berseragam tim berjulukan Juku Eja itu.

"Selain makanan, yang membuat saya merasa terkesan di sini adalah euforia sepak bolanya. Saya menjalani dua musim yang luar biasa saat bermain di sini. Setiap kali akan bertanding, saya selalu merasakan aura luar biasa ketika para suporter mempersiapkan diri mereka sejak satu hari sebelum pertandingan," kisah Kurniawan Dwi Yulianto kepada Bola.com.

Kurniawan Dwi Yulianto mengakui antusias masyarakat Makassar soal sepak bola, terutama terhadap PSM, adalah salah satu hal yang luar biasa.

Mantan pemain Timnas Indonesia yang memiliki julukan Si Kurus itu pun mengingat betapa antusiasme luar biasa pernah diperlihatkan oleh para pendukung PSM saat hendak menyaksikan final Liga Indonesia 1999-2000 antara PSM dengan Pupuk Kaltim di Stadion Utama Senayan, Jakarta.

"Antusias masyarakat di sini memang luar biasa. Saya ingat bahwa dulu ketika saya bermain di sini, saya bermain sepak bola bukan hanya menggunakan hati, tapi juga memiliki ambisi memberikan yang terbaik bagi pendukung di sini. Saya bisa lihat bagaimana mereka dulu benar-benar berusaha keras untuk menyaksikan pertandingan final dan ke Jakarta menggunakan kapal laut," kisah Kurniawan.

"Mereka saat itu menggunakan kapal laut yang artinya mereka harus transit dulu di Surabaya karena tidak ada kapal yang langsung menuju Tanjung Priok. Saat transit pun mereka sampai harus berkelahi dulu di sana dengan pendukung tim lain," lanjutnya.

PSM Makassar memang salah satu klub tempat Kurniawan Dwi Yulianto meraih prestasi selain Persebaya Surabaya, di mana dua klub tersebut menjadi juara Liga Indonesia saat diperkuatnya. Kurniawan bahkan menjadi salah satu mesin gol PSM dengan berduet bersama Miro Baldo Bento saat itu.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer