Sukses


Profil PSM: Juku Eja Merajut Asa Juara

Bola.com, Makassar - PSM Makassar terakhir berjaya di pentas sepakbola nasional ketika meraih trofi juara Liga Indonesia 1999-2000. Juku Eja sempat dua kali jadi runner-up Liga Indonesia pada 2003-2005 yang memakai format kompetisi penuh. Kala itu, manejemen PSM dikelola oleh Aksa bersaudara, Erwin dan Sadikin.

Setelah itu, pamor klub tertua di tanah air yang masih eksis ini mulai meredup di setiap musim berganti. Malah pada musim 2014, PSM nyaris terdegradasi.

Tidak ingin terus terpuruk, kalangan suporter Makassar mulai bereaksi. Mereka pun meminta Aksa bersaudara yang mengambil alih saham mayoritas PSM pada awal Januari 2015 untuk mengembalikan pamor Juku Eja.

Manejemen baru PSM merespon dengan mendatangkan Alfred Riedl sebagai pelatih kepala, Kehadiran mantan pelatih timnas Indonesia ini memberi warna baru pada permainan tim. Juku Eja pun siap bersaing di QNB League 2015. Sayang, usaha membangkitkan pamor PSM tertunda menyusul terhentinya kompetisi.

Manajemen PSM kembali mengulang usahanya dengan mendatangkan Luciano Leandro, salah satu legenda hidup mereka untuk menangani tim menghadapi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Tapi, Luciano hanya menangani tim pada tiga partai awal TSC 2016. Pelatih asal Brasil itu dinilai gagal memenuhi ekspektasi manajemen meski mayoritas materi pemain Juku Eja bukan pilihan sang legenda.

Kursi kepelatihan pun beralih ke Budiarjo Thalib, asisten Luciano. Budi tercatat hanya menangani menangani tim dalam dua partai TSC 2016. Setelah itu tampuk kepelatihan diserahkan ke Robert Alberts.

Di bawah Robert, prestasi PSM sempat turun drastis setelah Rizky Pellu dkk. menelan lima kekalahan beruntun. Hasil minor yang membawa mereka bertengger di peringkat ke-17.

Tapi, pelan tapi pasti, Robert membawa PSM jadi kekuatan menakutkan setelah merekrut sejumlah pemain baru di putaran kedua. PSM pun akhirnya bertengger di peringkat enam pada klasemen akhir.

Prestasi ini membuat suporter dan manejemen PSM pun merenda asa juara bersama Robert di Liga I 2017. Mereka pun mendukung total status Robert sebagai sosok utama pada proses perekrutan pemain.

Sejumlah pemain baru pun didatangkan Robert. Diantaranya Steven Paulle (Prancis), Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Rivky Mokodompit, Faturrahmam, Gozali Siregar, Reinaldo da Costa (Australia) dan terakhir Marc Anthony Klok (Belanda).

Mereka bergabung dengan pemain lama seperti Rasyid Bakri, Ardan Aras, Syamsul Chaeruddin, Rizky Pellu, Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, Wiljan Pluim (Belanda) dan Rahmat Syamsuddin.

"Kami ingin PSM juara tahun ini. Karena itu, manajemen memberi kewenangan penuh kepada Robert untuk merekrut pemain karena dia yang lebih tahu kebutuhan tim," ujar Munafri Arifuddin, CEO PSM.

Hal senada dikatakan Ocha Alim, Presiden The Maczman. "Setelah 17 tahun tanpa gelar Liga Indonesia, kini saatnya PSM juara bersama coach Robert," tegas Ocha.

Data Tim
Julukan: Juku Eja, Ayam Jantan dari Timur dan Pasukan Ramang
Didirikan: 2 November 1915 dengan nama Makassar Voetbal Bond (MVB)
Stadion: Andi Mattalatta Mattoangin (Kapasitas 20.000)
Perusahaan: PT. Persaudaraan Sepakbola Makassar
Ketua Umum: Sadikin Aksa
Direktur Utama: Munafri Arifuddin
Pelatih Kepala: Robert Alberts

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Menunggu Racikan Juara Sang Meneer

Meski berstatus pelatih yang sarat pengalaman, tidak mudah buat Robert Alberts mewujudkan asa juara suporter dan manejemen PSM Makassar. Tapi, pelatih asal Belanda ini tetap percaya dengan kerja keras dan dukungan semua elemen sepakbola di Makassar, PSM bisa kembali meraih trofi juara Liga 1 2017.

"Kunci keberhasilan sebuah klub adalah kerja keras, kekompakan tim dan yang paling penting adalah yakin bisa juara. Ini yang saya terus tekankan kepada seluruh pemain," ujar Robert yang membawa Arema Indonesia juara Liga Indonesia 2009/2010.

Alasan itulah yang Robert mengaku tetap fokus menangani tim meski para pesaing PSM terus menambah kekuatan untuk merebut trofi juara Liga 1 2017.

Robert pun tanpa sungkan melepas peluang juara Piala Presiden 2017 dengan alasan lebih memilih menjalankan program persiapan tim yang telah disusunnya.

"Manajemen PSM memberi target juara di Liga 1 2017 bukan turnamen seperti Piala Presiden 2017. Jadi kami lebih fokus pada persiapan tim untuk bersaing di kompetisi," tegas Robert.

Persiapan PSM dan Robert terbilang berbeda dibandingkan musim sebelumnya. Tercatat dua kali, Robert membawa skuatnya menjalani pemusatan latihan di Bali.

Robert pun tidak ambil pusing dengan hasil tiga laga ujicoba PSM melawan klub selevel yakni menekuk Perseru Serui 2-0. Kwmudian bermain imbang 2-2 dengan Barito Putera dan Persipura. "Tujuan uji coba adalah mengukur kesiapan tim sekaligus jadi bahan evaluasi," paparnya.

Salah satu hasil dari pemusatan latihan dan uji coba PSM adalah keinginan Robert mendatangkan gelandang bertahan baru untuk mempersolid tim. Manajemen PSM pun mendatangkan Marc Anthony Klok (Belanda). "Marc adalah pemain yang sesuai kebutuhan tim. Dia memang bukan marquee player tapi akan menjadi good player buat PSM," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Pluim Sang Maestro Lini Tengah

PSM Makassar pernah diperkuat gelandang impor terbaik di tanah air. Sebut saja Luciano Leandro, Carlos de Mello dan Ronald Fagundez. Kini, Juku Eja kembali memiliki sosok yang digadang jadi salah satu gelandang terbaik di Liga 1 2017 yakni Wiljam Pluim.

Eks gelandang Vitesse di Eredivisie Belanda ini mulai meperkuat PSM pada putaran kedua Torabika Soccer Champions (TSC) 2016. Aksi individual dan umpannya terukur membuat Wiljan Pluim dinilai sebagai pembelian terbaik PSM. Tak pelak, Wiljan pun diganjar kontrak selama dua musim ke depan pasca TSC 2016 berakhir.

Meski kerap bermain sebagai jangkar, posisi terbaik Wiljam adalah berada dibelakang striker. "Wiljan adalah pemain istimewa. Dia tidak hanya berfungsi mengacaukan konsentrasi lawan dengan aksi individualnya, Wiljan juga piawai mencetak gol," ujar Andi Coklat, pentolan The Maczman.

Fakta inilah yang membuat Robert Alberts bersikeras mendatangkan Marc Anthony Klok untuk menopang kinerja Wiljan. Aksi trengginas Marc sebagai jangkar diharapkan membuat konsentrasi Wiljan lebih terfokus untuk membantu serangan.

Wiljan mengaku termotivasi untuk membawa PSM juara Liga 1 2017. "PSM adalah tim besar dan punya tradisi juara. Sebagai pemain, saya tentu ingin menjadi bagian dari kesuksesan tim ini," kata Wiljan.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer