Bola.com, Jakarta - PS TNI optimistis menghadapi kompetisi Liga 1 yang akan mulai dihelat pada Sabtu (15/4/2017). Berbeda dengan sebelumnya, PS TNI kini tidak hanya diperkuat pemain lokal saja. Di tangan pelatih asal Prancis, Laurent Hatton, PS TNI hingga saat ini resmi mengikat dua pemain asing asal Guinea.
Liga 1 2017 merupakan ajang resmi perdana yang akan diikuti tim berjulukan The Army ini. PS TNI mulai dikenal masyarakat sepak bola Indonesia setelah ikut di Piala Jenderal Sudirman 2015 dengan pelatih Suharto AD.
Pada awal kemunculannya, PS TNI mampu memikat para pengemar sepak bola nasional. Selain, hanya diperkuat para pemain lokal yang sebagian merupakan prajurit TNI, saat itu PS TNI terkenal dengan gaya permainan cepat sehingga beberapa klub, salah satunya Persib Bandung, pernah menjadi korban 'keganasan' PS TNI.
Selepas tahun 2015, PS TNI aktif berpartisipasi dalam turnamen yang digelar PSSI di antaranya Piala Presiden dan turnamen jangka panjang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Terakhir di Piala Presiden 2017, PS TNI gagal melaju ke babak selanjutnya setelah kalah tiga kali beruntun di babak penyisihan Grup 2.
PS TNI pernah dilatih beberapa pelatih ternama, selain Suharto AD, PS TNI pernah diarsiteki Eduard Tjong dan Mustaqim. Namun, satu bulan sebelum kick-off Liga 1, manajemen memutuskan untuk mengganti pelatih Mustaqim dengan pelatih asal Prancis, Laurent Hatton.
Advertisement
Baca Juga
Di tangan Laurent Hatton, skuat PS TNI sedikit berubah. Hal itu terlihat dari perkerutan pemain asing asal Gueinea , Abuubakar Iyonga dan Aboubakar Leo Camara. Selain kedua pemain asing itu PS TNI kini sedang menyeleksi gelandang asal Korea Selatan, Hong Soon-hak.
Selain kehadiran para pemain asing, PS TNI sebenarnya sudah diperkuat para pemain lokal berlabel bintang seperti deretan tiga kipernya, yakni Dhika Bhayangkara, Teguh Amirudin, dan Ravi Murdianto.
Di lini belakang ada Abduh Lestaluhu, Andi Setyo, dan Manahati Lestusen akan menjadi andalan Laurent Hatton ditambah bek muda, Ganjar mukti, yang pada tiga laga uji coba masing-masing melawan PSMS Medan, Semen Padang, dan terakhir Persija Jakarta, selalu menjadi pilihan utama pelatih Laurent.
Di lini tengah, PS TNI memiliki banyak pilihan di antaranya Rianto Ali, M.Kasim Slamat, Alwi Slamat, Wawan Febryanto, dan Ade Jantra. Sedangkan untuk lini depan PS TNI mempunyai Erwin Ramdhani, Ahmad Nufiandani, dan Sansan Fauzi.
Untuk Liga 1 nanti, PS TNI kemungkinan besar akan memakai Stadion Pakansari di Cibinong, Kabupaten Bogor, yang berkapasitas 30 ribu tempat duduk sebagai markas klub.
PS TNI seperti disampaikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, musim ini The Army membidik target serius, yakni jadi juara Liga 1. Target yang pastinya cukup berat mengingat di TSC 2016, PS TNI tertatih-tatih jadi juru kunci.
Data Klub
Berdiri: 2015
Stadion: Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor
Julukan: The Army
Pelatih: Laurent Hatton
Daftar Pemain
Kiper: Dhika Bhayangkara, Teguh Amirudin, Ravi Murdianto, Syahrul Fadil
Belakang: Abduh Lestaluhu, Ganjar Mukti, Aboubakar Leo, Rinto Ali, M.Kasim Slamat, Wanda Syahputra, Andy Setyo, Dani Pratama
Tengah: Manahati Lehtusen, Wawan Febrianto, Abuubakar Iyonga, Erwin Ramdhani, Alwi Slamat, Irfandi, Agi Munawar, Gustur Cahyo, Roni Sugeng
Depan: Guntur Triaji, Ahmad Noviandani, Steven Imbiri, Yogi Novrian, Sansan Fauzi
Laurent Hatton, Pelatih Asing Pertama PS TNI
Untuk Liga 1 musim 2017, manajemen PS TNI merekut pelatih asing asal Prancis, Laurent Hatton. Laurent Hatton sudah bersama tim sejak beberapa pekan terakhir dan ikut dalam tur Sumatra.
Laurent Hotton memulai karier melatih di klub Prancis, Pacy Sur Eure, pada 2001. Setalah itu, ia diketahui melatih tim muda Al-khor selama tiga tahun (2002-2005). Kemudian pindah ke klub Al-Rayyan pada tahun 2005 hingga 2006.
Hanya bertahan satu tahun di klub tersebut, Laurent Hatton kemudian menjadi asisten pelatih di klub Qatar, Al-Gharafa, selanjutnya kembali melatih Pacy Sur Eure dan bertahan selama empat musim.
Sebelum masuk ke jajaran pelatih Guinea pada 2015, Laurent Hatton sempat melatih di Rouen Quevily pada 2012.
Pelatih 54 tahun ini secara personal mencanangkan target untuk timnya di Liga 1 2017. Laurent Hatton ingin PS TNI masuk 10 besar di klasemen akhir.
"Tim kami banyak diperkuat pemain muda dan mereka ingin berkembang. Mereka memiliki kualitas dan saya kira kami mungkin bisa membuat kejutan dan masuk 10 besar. Namun, semua harus dilakukan selangkah demi selangkah," kata Laurent.
Manahati Lestusen, Polisi Militer Andalan
Dari deretan pemain bintang yang dimiliki PS TNI, nama Manahati Lestusen paling banyak dibicarakan. Manahati menyandang ban kapten pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Manahati dikenal sebagi pribadi yang periang, low profil namun punya jiwa kepemimpinan di lapangan. Tidak heran, karena hal itu dan kualitas yang dimilikinya, Manahati selalu menjadi pilihan utama siapapun pelatihnya termasuk arsitek PS TNI saat ini, Laurent Hatton.
Manahati Lestusen mulai mewarnai persepakbolaan nasional sejak bergabung di SAD Uruguay. Setelah itu ia memperkuat klub Vice Uruguay pada 2013. Sepulang dari Uruguay, pemain kelahiran Liang, Ambon, 17 Dessember 1993 ini memperkuat Persebaya Surabaya.
Pemain yang saat juniornya pernah bergabung di tim Deportivo Indonesia dan Penarol U-19 ini mulai membela Timnas Indonesia sejak U-17, U-19 dan U-23. Terakhir, ia membela Timnas Piala AFF 2016 di bawah asuhan Alfred Riedl.
Sempat dikabarkan bergabung dengan Barito Putera musim 2015, Manahati Lestusen menjatuhkan pilihan membela PS TNI di Piala Jenderal Sudirman dan TSC 2016.
Karier Manahati bersama PS TNI semakin mantang setelah pemain yang menempati posisi sebagai gelandang bertahan ini terdaftar sebagai prajurit TNI di kesatuan Polisi Militer.