Bola.com, Cibinong - Hong Soon-hak tampil seperti pemain sepak bola berusia 20 tahun. Itu adalah kata-kata yang terlontar dari mulut pelatih PS TNI, Laurent Hatton, saat memberikan penilaian kepada gelandang tim asuhannya yang mencetak gol penyelamat PS TNI dari kekalahan saat menghadapi Borneo FC dalam laga pertama Liga 1 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Senin (17/4/2017).
Hong Soon-hak menjadi salah satu pembeda dalam tim berjulukan The Army ketika menjamu Borneo FC di Stadion Pakansari. Dari sisi usia dan pengalaman, Hong Soon-hak jelas berbeda dengan para pemain PS TNI lainnya yang memang jauh lebih muda.
Advertisement
Baca Juga
Namun, justru itu yang membuat pelatih Laurent Hatton memberikan kredit kepada eks gelandang Persija Jakarta itu seusai laga. Keberhasilan Hong Soon-hak mencetak gol kedua PS TNI yang membuat pertandingan berakhir imbang 2-2 membuat pelatih asal Prancis itu menilai pemain asal Korea itu tampil seperti layaknya pemain berusia 20 tahun.
"Kami senang memiliki Hong Soon-hak, seorang pemain yang sangat berpengalaman di lini tengah tim. Anda bisa melihat walau ia sudah berusia lebih dari 35 tahun tapi memperlihatkan perfoma layaknya pemain berusia 20 tahun. Ia adalah pemain yang paling berpengalaman dalam tim ini dan ia bisa memandu para pemain PS TNI untuk bisa berkembang lebih baik," ujar Laurent Hatton memuji Hong Soon-hak usai pertandingan.
Hong Soon-hak merupakan salah satu pemain asing di Indonesia yang memiliki semangat juang tinggi saat tampil di lapangan hijau. Bahkan sebelum pertandingan antara PS TNI dan Borneo FC digelar, Laurent Hatton sempat memberikan pujian kepada mantan pemain Suwon Samsung Bluewings sebagai pemain yang sangat profesional yang diperlihatkannya dengan tetap berlatih sendiri saat tim tengah libur latihan.
Saat masih berlatih bersama Persija Jakarta pada awal 2017, Hong Soon-hak sempat membuktikan dirinya adalah yang terbaik di antara pemain Macan Kemayoran lainnya dengan meraih catatan terbaik saat Persija melakukan beep test VO2 Max.
Hong Soon-hak harus meninggalkan Persija Jakarta karena terganjal regulasi pembatasan kuota pemain di atas 35 tahun. Ia harus pindah ke PS TNI lantaran Persija sudah memiliki dua pemain lokal berusia di atas 35 tahun yang tidak dilepas oleh manajemen karena statusnya sebagai ikon Persija, yaitu Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan.