Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mengakui bahwa pihaknya telah menyalahi aturan soal izin yang diberikan kepada pemain asing yang belum memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) di Liga 1 2017. Namun begitu, pria yang menjabat sebagai Panglima Kostrad itu memiliki alasan kuat membuat keputusan tersebut.
Masalah KITAS ini memang menimbulkan polemik sejak akhir pekan lalu. Hal ini lantaran adanya klub yang tetap menurunkan pemain asing yang belum mengantongi KITAS.
Pihak BOPI pun menilai PT Liga Indonesia Baru (LIB), sebagai operator kompetisi telah melanggar salah satu poin dalam kesepakatan yang terjadi dalam pertemuan di Kantor Kemenpora, beberapa waktu sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
"Walaupun ini menyalahi aturan, kami sudah komunikasikan, sambil berjalan kami urus ini semua. Saya minta maaf, bukan mengecilkan, bukan tutup telinga bagi orang-orang yang mau berbicara soal ini," ujarnya disela-sela HUT PSSI ke-87 di Kantor PSSI, Rasuna Said, Jakarta, Rabu (19/4/2017).
"Tetapi percayalah pemain-pemain asing yang bermain di kompetisi Liga 1 ini tidak akan sama dengan TKA (Tenaga Kerja Asing) yang mau bekerja di Indonesia secara sembunyi-sembunyi," ia menambahkan.
Edy pun meminta semua pihak bersabar soal proses pengurusan KITAS. Hal ini dikarenakan KITAS yang memakan waktu cukup lama.
Jika mengacu kepada aturan, proses pengurusan KITAS paling cepat 31 hari dan paling lambat 51 hari. "Prosesnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tetapi ini bukan ranah kami hingga ke sana. Kami akan tetap penuhi perihal verifikasi tersebut tapi kami meminta untuk mudahkan kami," kata ketua umum PSSI periode 2016-2020 ini.