Bola.com, Jakarta - Persis Solo menyambangi Kantor PSSI di Jakarta untuk mengadukan kinerja wasit dalam memimpin pertandingan antara Sragen United kontra Persis Solo di Liga 2 yang berlangsung di Stadion Taruna, Sragen, pada Minggu (30/4/2017). PSSI pun mengapresiasi sikap Persis yang mengambil langkah tersebut.
CEO Persis Solo, Saestu Michael Bimo Putranto, datang langsung ke Kantor PSSI dengan membawa bukti laporan, termasuk video pertandingan yang memuat insiden benturan lutut kiper Sragen United, Andi Setiawan, ke arah kepala pemain Persis, Dedi Cahyono Putro, dengan sengaja.
Persis merasa wasit Bambang Sutiono dan asisten wasit Kelik Purwanto bertindak di luar prinsip sportivitas dan fair play.
Advertisement
Baca Juga
Laporan dari Persis itu pun diterima dengan baik oleh PSSI. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh tim Liga 2 itu.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Persis untuk laporan ini karena akan melengkapi laporan yang dibuat oleh PT Liga Indonesia Baru. Komite Disiplin dan Komite Wasit PSSI akan segera menindaklanjuti laporan ini," ujar Joko Driyono yang menerima CEO PT Persis Solo, Saestu Michael Bimo Putranto.
Bicara soal langkah yang akan diambil oleh PSSI, Joko Driyono mengatakan, "Sidang Komisi Disiplin untuk masalah ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis pekan depan."
Saestu Michael Bimo Putranto mengakui langkah Persis Solo menyambangi PSSI karena keyakinan Andi Setiawan dengan sengaja membenturkan lutut ke arah kepala Dedi Cahyono. Sayangnya, wasit dan asisten wasit tak mengambil tindakan yang dianggap perlu.
"Wasit menganggap tidak ada pelanggaran apa pun dalam insiden itu," ujar Bimo.
Selain mengkritik kinerja wasit, panitia pelaksana Sragen United pun mendapatkan kritik dari Persis.
Bimo menyebut pihak panitia pelaksana pertandingan tidak menyediakan fasilitas medis yang memadai karena tak ada ambulans atau tabung oksigen saat Dedi kehilangan kesadaran akibat benturan itu.
"Untung stadion itu dekat dengan rumah sakit. Seandainya tidak seperti itu, pasti fatal akibatnya," ujar Bimo.
Melalui laporannya, yang dilengkapi dokumen resmi dan video, pihak Persis Solo menginginkan kejadian-kejadian serupa tidak terulang di seluruh pertandingan liga dan kompetisi di Indonesia. Mereka berharap semua yang divonis bersalah diberikan hukuman maksimal.
Pertandingan antara Sragen United kontra Persis Solo itu sendiri dimenangi oleh tim tamu dengan skor akhir 1-1.