Bola.com, Kuta - Ketangguhan mental bermain PS Badung kembali diuji dalam lanjutan babak penyisihan Grup 7 Liga 2 saat menghadapi Persekap Kota Pasuruan di Stadion Gelora Samudera, Kuta, Minggu (7/5/2017). Skuat asuhan Syahrial Effendi ini dituntut segera bangkit setelah gagal mendapatkan poin dalam dua laga awal Grup 7.
Sang kapten PS Badung, I Wayan Gede Bayu Yusa mengungkapkan timnya jangan sampai tenggelam dalam kekecewaan. Meski mengalami kekalahan beruntun ketika menghadapi PS Sumbawa Barat dan Persekam Metro FC, dia meminta rekan satu timnya tetap percaya diri meladeni Persekap.
“Motivasi tentu ingin meraih tiga poin. Kami akan berjuang mati-matian,” ucap Bayu Yusa.
Advertisement
Baca Juga
PS Badung sudah sangat siap dalam membendung permainan menyerang yang akan dilakukan skuat asuhan Asyari Cahyani. “Kami memang tidak mengetahui kekuatan dari Persekap, tetapi pelatih kemarin sudah melihat permainan mereka saat berhasil mengalahkan PS Sumbawa Barat,” jelas pemain kelahiran 19 Januari 1987 ini.
Dari sisi pelatih, sang juru taktik PS Badung Syahrial Effendi mengungkapkan akan memperkuat lini pertahanan dan menambah sentuhan menyerang dari sektor sayap. Selain itu, formasi juga akan diubah oleh mantan juru taktik tim sepak bola PON Sumatera Utara ini.
Formasi 4-1-3-2 akan menjadi formasi andalannya ketika menjamu Laskar Untung Suropati – julukan Persekap Pasuruan. “Kami akan gunakan dua penyerang dan kami terus perbaiki penyelesaian akhir. Kami ingin tiga poin,” tegasnya.
Di sisi lain, pelatih Persekap Kota Pasuruan, Asyari Cahyani memiliki optimisme yang tinggi untuk bisa meraih tiga poin. Pasalnya, di laga pekan kedua Persekap berhasil mengalahkan tamunya PS Sumbawa Barat dengan skor 4-0.
Namun, dia menegaskan jika dalam sepak bola tidak bisa disamakan dengan perhitungan matematis. Pihaknya akan tetap waspada dengan skuad PS Badung karena tuan rumah tentu termotivasi untuk bangkit setelah menelan dua kekalahan beruntun.
“Kami tetap optimistis. Lini pertahanan harus diperkuat dalam laga lanjutan Liga 2 2017 ini dan setiap pemain harus memiliki karakter kebersamaan. Saya berkali-kali berpesan kepada anak-anak jangan individualis,” ungkap pria asal Kejapanan, Gempol itu.