Bola.com, Kuala Lumpur - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) hingga sekarang masih enggan mengirim timnas Malaysia ke Korea Utara untuk berhadapan dengan tim tuan rumah di Pyongyang dalam ajang kualifikasi Piala Asia 2019. Duel Korea Utara versus Malaysia di putaran ketiga penyisihan Grup B ini dijadwalkan digelar 8 Juni 2017.
FAM masih terus berusaha agar AFC memindahkan pertandingan ini ke venue netral karena khawatir dengan keselamatan seluruh rombongan tim.
Presiden FAM, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, dalam pernyataan resmi beberapa hari lalu secara terang-terangan mencemaskan bila timnas Malaysia dan seluruh rombongan akan disabotase selama keberadaan di Pyongyang. Sabotase itu termasuk kekhawatiran bakal diracun menggunakan makanan.
"Saya sangat memperhatikan dengan keselamatan terkait penginapan dan makanan yang disediakan (selama di Pyongyang)," ujar Tunku Ismail seperti dikutip di Fox Asia belum lama ini.
"Berdasarkan informasi yang saya terima, kami perlu membawa makanan sendiri berkaitan dengan kemungkinan adanya sabotase."
"Perhatian lain kami menyangkut persoalan wasit karena setiap kali ada keputusan yang melawan Korea Utara, ada kemungkinan memengaruhi keselamatan ofisial pertandingan dan hal itu pasti membuat mereka tertekan dalam memimpin pertandingan," lanjut Tunku Ismail.
Advertisement
Baca Juga
Sejauh ini AFC belum menjawab permintaan FAM untuk memindahkan pertandingan ke tempat netral. Di Malaysia, hal ini juga masih jadi perdebatan. Ada yang setuju dengan FAM namun ada pula yang meminta FAM pasrah pada keputusan AFC karena organisasi sepak bola Asia itu pasti sudah memiliki pertimbangan tertentu sebelum memutuskan.
FAM bukannya tidak menyadari konsekuensi bila pihaknya memilih tidak memberangkatkan timnas ke Korea Utara. Timnas Harimau Malaysia dipastikan terkena sanksi WO yang berarti kemenangan 3-0 diberikan untuk Korea Utara.
"Lebih jauh lagi, kami bisa terkena denda 50 ribu dolar AS dan didiskualifikasi dari kualifikasi Piala Asia. Saya juga khawatir hal ini akan mengakibatkan kami didiskualifikasi dari turnamen yang digelar AFC di masa mendatang. Jadi apa yang akan kami lakukan? Saya ingin pertandingan ini dimainkan di tempat netral demi keamanan para pemain," tutur Tunku Ismail di ESPN Asia.
Partai Korea Utara versus Malaysia semestinya dimainkan pada 28 Maret 2017, namun terpaksa ditunda pasca menegangnya hubungan diplomatik Malaysia-Korea Utara imbas kasus kematian saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017.
Di sisi lain, Timnas Indonesia dipastikan tidak ambil bagian dalam kualifikasi Piala Asia 2019 sebagai buntut sanksi FIFA yang dijatuhkan pada 2015. Indonesia didiskualifikasi pada putaran kedua Grup F. Alhasil, Indonesia dipastikan absen pada turnamen sepak bola terbesar di Asia itu.