Bola.com, Jakarta - Football for Peace 2017 yang diselenggarakan Uni Papua selama dua hari di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Sabtu (20/5/2017) dan Minggu (21/5/2017), berlangsung lancar dan semarak.
Seluruh peserta larut dalam kebersamaan untuk mengkampanyekan sepak bola sebagai sarana perdamaian dalam kehidupan sehari-hari serta membangun dan memelihara persahabatan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat dan komunitas internasional.
Seluruh pertandingan berjalan dalam koridor sportivitas dan semangat positif sesuai salah satu tujuan kegiatan, untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
Kegiatan yang baru kali pertama diselenggarakan Uni Papua ini diikuti tim dari berbagai kalangan. Mulai perwakilan negara-negara sabahat, ekspatriat, hingga komunitas dalam dan luar negeri.
Pertandingan sepak bola ini 7 vs 7 jadi puncak rangkaian Football for Peace 2017 yang sudah digelar sejak 30 Januari 2017 dengan agenda gathering untuk presentasi dan sosialisasi. Dilanjutkan technical meeting pada 23 Maret 2017.
"Seluruh acara berlangsung lancar. Terima kasih atas dukungan semua pihak. Kami berharap kegiatan ini bisa menyadarkan bila sepak bola bisa digunakan untuk mengampanyekan perdamaian untuk persatuan bangsa," kata Harry Widjaja, CEO UNI Papua.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu peserta, yang juga berstatus pemain profesional, Adixi Lenzivio, merasakan benar bagaimana sepak bola bisa jadi alat pemersatu.
"Anda bisa lihat, mau di kampung maupun kota, orang bisa bersatu karena sama-sama nonton bola. Sambil ngopi, bersama teman, keluarga, tetangga, tua, muda, anak-anak, pria maupun wanita, yang punya pekerjaan atau tidak, lebur karena sepak bola. Saya melihat sendiri hal semacam ini," ujar Adixi.
"Acara seperti Football for Peace ini jadi pengingat bila sepak bola memang bisa menyatukan. Jadi, acara ini cukup positif dan saya senang bisa terlibat," lanjut mantan kiper Persija Jakarta itu kepada Bola.com.
Pada Football for Peace 2017, Adixi Lenzivio memperkuat komunitas Brigade Beringin, yang keluar sebagai pemenang dalam turnamen 7 vs 7. Di partai final, Minggu (21/5/2017), Brigade mengalahkan Uncle FC 5-0.
Sebagai juara, Brigade Beringin berhak atas medali dan trofi bergulir. Selain finalis dan tim peringkat tiga-keempat, Uni Papua juga menyediakan penghargaan untuk tim favorit, pemain terbaik, dan pemain peace maker.
Khusus penghargaan pemain peace maker, Uni Papua menilai berdasarkan aktivitas sang pemain dalam upaya menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan kepada peserta lain sepanjang Football for Peace 2017 berlangsung.