Bola.com, Bekasi - Dua pemain PS TNI, Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu, belum lama ini mendapatkan kecaman setelah sikap emosional mereka yang melakukan pemukulan kepada pemain lawan saat bertanding. Rekan setim mereka, Hong Soon-hak, memberikan pembelaan soal kondisi kedua pemain yang akhirnya lepas kontrol dalam pertandingan.
Abduh Lestaluhu lebih dulu mendapat kecaman setelah melakukan pukulan terhadap striker asing Bhayangkara FC, Thiago Furtuoso (29/5/2017). Manahati Lestusen juga melakukan hal serupa ketika dibangunkan dengan paksa oleh pemain asing PSM Makassar, Marc Klok (15/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Keduanya dianggap mencoreng sepak bola Indonesia dan dianggap keterlaluan, terutama karena status mereka sebagai anggota TNI dan pemain timnas. Namun, pembelaan datang dari Hong Soon-hak.
"Manahati dan Abduh itu orang baik. Mereka bukan merasa sok jagoan, tapi saat di lapangan emosi kadang tidak terkendali. Saya tahu persis mereka orang baik," ujar Hong Soon-hak.
"Untuk kasus Manahati itu lebih buruk. Saya pun akan marah jika saya diangkat paksa seperti itu. Manahati baru saja dilanggar keras oleh pemain lawan dan kesakitan, lalu dipaksa berdiri oleh pemain asing itu. Seandainya situasinya di balik, pemain asing itu tentu juga tidak mau diangkat paksa seperti itu."
"Saya pun pernah mengalami hal itu dan saat itu saya juga emosi. Namun, Manahati berusaha menenangkan saya. Dia orang baik dan masih muda, ia bisa saja terpancing oleh provokasi pemain lawan," lanjutnya.
Setelah pemukulan yang dilakukan kedua pemain PS TNI itu, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman. Abduh Lestaluhu mendapatkan hukuman larangan bertanding selama lima pertandingan dengan detail empat laga untuk sikap tidak sportif dan satu laga untuk kartu merah langsung yang diterimanya.
Sedangkan Manahati Lestusen mendapatkan putusan sementara berupa larangan bertanding sebanyak tiga pertandingan. Kedua pemain itu pun harus membayarkan denda masing-masing sebesar Rp 10 juta.