Sukses


Sugiantoro dan Perbedaan Kontras dengan Sang Anak di Timnas U-19

Bola.com, Surabaya - Timnas Indonesia U-19 memang gagal di Turnamen Toulon 2017. Namun, sepak terjang tim besutan Indra Sjafri menuai pujian, terutama dari sisi mental bertanding. 

Menghadapi tim-tim Eropa dan Amerika Latin yang level jauh di atas Indonesia, skuat Garuda Muda tak gentar. Salah satu pemain Timnas Indonesia U-19, Rachmat Irianto, menempuh perjuangan panjang sebelum mendapat kesempatan di timnas. 

Selama dua tahun, Rian berpisah dengan keluarga untuk menimba ilmu di Malaysia ketika bergabung dengan Frenz Malaysia. Selama dua tahun berada di Negeri Jiran, Rian sudah terbiasa sendiri dan hidup secara mandiri di usia yang relatif muda.

Rachmat Irianto mendapat pesan dari sang ayah yang mantan bek Timnas Indonesia, Sugiantoro. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Bagi Rian, kalau hanya hitungan pekan berada di luar negeri macam bersama  bermain di turnamen Toulon, bagi Rian tak jadi soal. “Ini cuma sebentar bagi saya, sama sekali tidak masalah,” jelasnya seraya tertawa.

Kemandirian Rian diakui oleh sang ayah, Bejo Sugiantoro, yang juga dikenal sebagai mantan bek Timnas Indonesia. Ada perbedaan yang kontras antara Bejo dengan sang anak.

Semasa masih aktif bermain baik di klub maupun Timnas Indonesia, Bejo dikenal sebagai pemain yang sulit berada jauh dari keluarga. Berkali-kali dia mengakui bahwa dirinya adalah tipikal orang yang tidak bisa jauh dari rumah, terutama saat masih aktif jadi pemain.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Pensiun cepat

Bejo membuat keputusan untuk pensiun dari timnas pada 2004. alasannya, dia ingin selalu dekat dengan keluarga. Maklum, selama tergabung dalam skuat Merah Putih, ia kerap meninggalkan rumah untuk bergabung dengan pemusatan latihan, bepergian jauh, serta tak jarang ke luar negeri dalam kurun waktu yang relatif lama.

“Saya lupa kejuaraan apa yang saya ikuti bersama timnas saat itu. Yang pasti saya menangis karena rindu anak dan istri di rumah. Dari situ saya berniat pensiun dari Timnas. Sepulang dari situlah saya menyatakan pensiun,” katanya.

Namun sebetulnya itu bukanlah yang pertama Bejo merasa sulit hidup jauh dari keluarga. Hampir di sepanjang kariernya sebagai pemain, Sugiantoro kerap merasakan hal itu, bahkan sebelum ia memiliki istri dan anak.

Eks libero skuat Garuda itu pernah membuat banyak orang bertanya-tanya ketika pria yang akrab disapa Bejo itu pulang lebih cepat ketimbang rekan setimnya ketika Timnas Primavera menjalani latihan di Italia. “Itulah saya, beda dengan Rian,” katanya.

Rian mengaku tidak sampai seperti sang ayah. Meski merasakan kerinduan berkumpul dengan keluarga saat berada di tempat yang jauh dari rumah, Rian tak pernah menangis hingga ingin pulang.

“Saya bisa menahan rasa itu. Apalagi sudah banyak cara untuk berkomunikasi dengan keluarga, melihat keadaan mereka dengan mata melalui video call, serta dukungan dari banyak pihak yang membuat saya tidak seperti ayah,” kata Rian.

Bejo berharap pengalaman Rian di Timnas Indonesia U-19 akan membuat sang anak lebih tangguh. “Rian lebih kuat karena banyak yang memberikan dukungan,” kata Bejo.

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer