PSSI Sentil Persis Solo yang Mangkir Sidang Komdis

Bola.com, Yogyakarta - Persis Solo tidak hadir dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di Hotel Alana, Sleman, Selasa (13/6/2017). Sidang tersebut merupakan kasus dugaan pelecehan kepada tim PSIM Yogyakarta yang dilakukan oknum suporter Persis Solo, Pasoepati.

Kejadian kasus provokasi oknum suporter Pasoepati ini terjadi saat laga antara Persiba Bantul menjamu Persis pada penyisihan Grup 4 Liga 2 di Stadion Sultan Agung Bantul, 7 Mei 2017.

Persis menganggap pemilihan lokasi sidang di Yogyakarta tidak netral karena ditakutkan adanya intervensi dari kubu PSIM selaku pelapor kasus tersebut, sehingga memilih mengirim surat penolakan hadir.

"Lokasi sidang seharusnya tetap di Jakarta. Untuk menghormati organisasi PSSI itu sendiri, seharusnya bukan di Yogja agar tetap netral," ujar Sekjen Persis, Langgeng Jatmiko.

Alasan tersebut mendapat sentilan dari Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, yang menilai tidak masuk akal. Dirinya mencontohkan sidang-sidang yang melibatkan Persija Jakarta, juga digelar di ibu kota.

"Selama ini kalau ada sidang Persija, ya digelar di Jakarta dan tidak ada intervensi. Apalagi kok takut PSIM intervensi PSSI, memang mereka siapa bisa menekan kami," kata Joko kepada Bola.com.

Pria yang juga Plt. Sekjen PSSI itu juga menilai seharusnya kubu Laskar Sambernyawa menghadiri sidang mengingat agenda yang sangat penting sehingga tidak mangkir dan hanya memberikan surat penolakan. "Apa iya misal Kongres FIFA juga harus dilakukan di negara-negara non anggota?" tuturnya.

Sementara Ketua Komdis PSSI, Asep Edwi, menjelaskan keputusan menggelar sidang di Sleman mengingat seluruh pengurus sedang di Kota Sembada untuk menyaksikan uji coba Timnas Indonesia melawan Puerto Rico. Meski demikian, pihaknya akan mengagendakan ulang sidang untuk mendengar penjelasan dari kubu Persis.

"Maksimal tanggal 21 Juni sudah sidang lagi dan langsung keputusan. Sementara ditunda dulu karena kami harus mendengarkan paparan seluruh pihak terkait," jelas Asep.