Bola.com, Malang - Cristian Gonzales beberapa tahun terakhir dikenal menjadi sosok yang religius. Di bulan Ramadan, pemain senior andalan Arema FC ini semakin tekun beribadah. Utamanya puasa.
Kebetulan Cristian Gonzales mengaku tidak sulit untuk memahan lapar dan dahaga meski dia harus menjalani latihan dan pertandingan. "Saya bisa puasa. Malu sama anak-anak kalau tidak kuat puasa," candanya.
Ketika menjalankan puasa, momen berbuka dan sahur mayoritas dijadikan umat muslim untuk menikmati berbagai hidangan lezat dan menyehatkan. Tetapi, tidak demikian dengan Gonzales.
Gonzales mengaku tidak menuntut ada banyak makanan. Yang terpenting memenuhi standar atlet. Selain daging, sayur dan yang lain, ada satu makanan yang wajib ada, yaitu roti.
Di luar bulan Ramadan, Gonzales memang suka menyantap roti. Namun saat berbuka puasa, dia memakannya setiap hari. "Sejak di Uruguay saya suka makan roti. Mungkin menu ganti-ganti, tapi roti harus selalu ada," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Uniknya, roti itu disantap ibarat sebuah kerupuk bagi orang Indonesia. Setelah melahap kentang, daging, dan sayuran, dia baru menggigit roti yang dipegangnya sebagai pendamping. Di keluarganya, hanya Gonzales yang punya menu 'spesial' seperti itu. Sebab, anak-anaknya bisa menyesuaikan dengan menu Indonesia karena memang lahir di sini.
"Kalau buka atau sahur memang seperti itu. Rotinya jadi seperti penganti kerupuk. Tapi, saya siapkan yang kualitasnya bagus. Biasanya roti gandum," timpal istri Gonzales, Eva Siregar.
Meski sudah tujuh tahun menjadi warga negara Indonesia, untuk urusan perut, selera makanan Cristian Gonzales masih seperti orang Uruguay. Maklum, dia belum bisa menyantap semua makanan Indonesia. "Sebenarnya seluruh badan hingga pola pikir saya sudah seperti orang Indonesia. Tapi, perut masih penyesuaian," canda Gonzales.
Sudah lumrah memang pemain asal Amerika Latin dan Eropa agak sulit adaptasi dengan makanan di Indonesia. Sebab, cita rasa kuliner dua benua itu berbeda jauh.