Bola.com, Kediri - Legenda Persebaya, Sugiantoro tak mau melewatkan bulan Ramadan dengan biasa-biasa saja. Maklum, Ramadan yang juga kerap disebut sebagai seribu bulan dianggap sebagai momen tepat untuk menambah ibadah.
Sugiantoro kerap meluangkan waktunya untuk menjalankan salat malam, dan mengikuti pengajian di beberapa tempat di Kediri. Aktivitas itu biasanya mereka lakukan setelah memimpin latihan malam. Kalau tidak untuk persiapan salat malam, Sugiantoro terkadang dijemput teman untuk mendatangi pengajian di beberapa lokasi di Kediri.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa kali Sugiantoro datang ke salah satu pondok pesantren ternama di Kediri, Lirboyo. Ia mengikuti pengajian yang rutin diadakan setiap hari selama bulan Ramadan. Selain untuk mencari berkah Tuhan, Sugiantoro merasa mendapatkan banyak ilmu dari setiap ulasan yang disampaikan oleh seorang kyai maupun ustadz yang memberi tausiah.
“Saya ingin terus belajar tentang banyak hal. Hitung-hitung tambah ilmu, tambah teman, sekaligus dapat pahala maupun berkah dari Allah SWT. Ini juga dalam rangka memperbaiki hubungan baik dengan sesama manusia dan hubungan baik dengan Allah SWT,” terang pelatih yang akrab disapa Bejo.
Sugiantoro menyatakan, aktivitas seperti ini sebetulnya ia lakukan sudah sejak lama. Saat masih bermain, eks libero Persebaya dan Timnas Indonesia tersebut sudah melakukan hal semacam ini di setiap bulan Ramadan. Intensitas ibadahnya semakin bertambah kala ia sudah gantung sepatu.
“Manusia tidak selamanya hidup. Jadi saya harus punya bekal amal dan ibadah sebelum tiba masanya. Minimal, saya semakin banyak tahu bagaimana cara mendapatkan berkah dan hidup yang bermanfaat bagi saya, keluarga, dan orang di sekitar,” katanya.
Ia pun berharap, apa yang ia lakukan ini menjadi teladan bagi anak-anaknya. Selain itu, ia juga bisa berbagi ilmu agama dengan istri dan anak-anaknya. Supaya mereka tidak asal melangkah.
“Saya orang tua, semua ilmu agama dan amalan baik harus saya tularkan pada mereka, tidak hanya anak, tapi juga pemain bila memang mereka mau berbagi soal ilmu agama,” ujar pemain yang membawa Persebaya dua kali menjuarai kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.