Bola.com, Malang - Penangguhan regulasi pemain U-23 diprediksi membuat peluang pemain muda untuk tampil di Liga 1 bakal mengecil. Namun, bagi para pemain muda Arema, hal itu justru jadi cambuk bagi mereka. Sebab, persaingan untuk masuk line-up akan lebih adil.
Selama ini regulasi wajib menurunkan tiga pemain U-23 justru membuat mereka tidak enak hati kepada pemain senior yang harus dipaksa duduk dibangku cadangan.
"Sekarang harus membuktikan kalau pemain muda bisa masuk line-up tanpa regulasi tersebut," jelas mantan striker Timnas U-19, M. Rafli.
Advertisement
Baca Juga
Kini mereka tidak segan lagi bersaing dengan para senior. Kebetulan pelatih Arema, Aji Santoso, berjanji akan memberikan penilaian yang adil kepada pemain. Jika ada pemain muda yang sedang menanjak, tentu akan diberikan kesempatan bermain.
"Sekarang kami merasakan apa yang dialami para pemain senior awal musim. Harus berjuang lebih berat untuk masuk line-up. Tapi, tidak masalah, kami siap melakukan hal itu," imbuh bek muda Arema, Junda Irawan.
Dalam lawatan ke markas PS TNI (3/7/2017), Arema hanya membawa dua pemain yang masuk dalam kategori U-22, yaitu Rafli dan Junda. Keduanya sudah pasti masuk line-up.
Namun, hanya Rafli yang sempat dijajal dalam skuat utama. Sedangkan Junda sebagai pelapis stoper dan bek kiri yang ditinggalkan Ahmad Alfarizi dan Bagas Adi.
Jika melihat peta persaingan line-up Arema, sebenarnya peluang pemain muda untuk turun cukup kecil jika tanpa bantuan regulasi. Hanya Bagas Adi yang banyak dapat menit bermain paling banyak karena Arema kekurangan stoper dan kualitasnya sudah mumpuni.
Sedangkan di posisi lain, Arema punya banyak pemain berpengalaman. Di gelandang ada Ahmad Bustomi, Hendro Siswanto, Ferry Aman Saragih atau bahkan Jad Noureddine. Posisi sayap ada Esteban Vizcarra, Arif Suyono, dan Dendi Santoso. Untuk striker jadi milik Cristian Gonzales.