Bola.com, Bangkok - Timnas Indonesia U-22 akan mengawali perjuangan lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2018 pada Rabu (19/7/3017), melawan Malaysia. Laga-laga kualifikasi Grup H jadi medium bagus Tim Garuda Muda menempa diri sebelum tampil di SEA Games 2017.
Hanya satu tim dari Grup H yang lolos otomatis ke putaran final Piala AFC U-23. Grup yang memainkan pertandingan di Bangkok, Thailand, dihuni tuan rumah Thailand, Malaysia, Mongolia, dan tentu saja Indonesia.
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla, mendaftarkan 23 pemain untuk kualifikasi Piala AFC U-23 2018. Dari 24 pemain yang dibawa Luis Milla ke Bangkok, Miftahul Hamdi menjadi satu-satunya pemain yang dicoret oleh nakhoda asal Spanyol itu.
Advertisement
Baca Juga
Miftahul Hamdi pemain asal Bali United berposisi sebagai penyerang sayap. Sang pemain muda sebenarnya memperlihatkan performa cukup apik ketika Tim Merah-Putih menjalani persiapan terakhir di Bali sebelum bertolak ke Thailand. Tiga gol dalam dua laga uji coba dicetak pemain yang berasal dari Aceh tersebut.
"Semua pemain masih punya peluang yang sama di tim ini. Meski nanti ada yang dicoret untuk kualifikasi, pemain itu tetap akan punya peluang untuk bermain di SEA Games," ujar Bima Sakti asisten pelatih Timnas Indonesia U-22 yang dikontak Bola.com lewat jaringan telepon internasional.
Absennya Hamdi tak memengaruhi keseimbangan tim asuhan Milla, mengingat sejatinya Tim Garuda Muda banjir pemain di posisi penyerang sayap.
Yabes Roni, Saddil Ramdani, Febri Haryadi, Osvaldo Haay, serta Septian David Maulana deretan winger yang bisa diberdayakan menjaga agresivitas lini serang sisi melebar Tim Garuda Muda.
Dengan modal 23 pemain Milla dengan leluasa menyiapkan strategi back-up plan saat menjalani Kualifikasi piala AFC U-23.
Dari sejumlah duel uji coba yang telah dijalani, terlihat kalau Luis Milla sudah menentukan pemain-pemain yang jadi andalannya. Pelatih yang sukses mempersembahkan gelar Piala Eropa U-21 buat Spanyol pada tahun 2011 silam bakal mengusung formasi 4-4-3 sebagai pondasi permainan Timnas Indonesia U-22.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Poros Pertahanan
Poros Pertahanan
Satria Tama, kiper Persegres Gresik United hampir pasti dipercaya menjaga gawang utama Timnas Indonesia. Sang pemain frekuensi bermainnya paling banyak di antara tiga kiper yang dibawa sang mentor ke Negeri Gajah Putih.
Di sektor belakang kuartet Putu Gede Juni Antara, Bagas Adi, Hansamu Yama, Rezaldi Hehanusa, kemungkinan besar bakal jadi andalan menjaga kerapatan poros pertahanan.
Hansamu, yang jadi bintang Timnas Indonesia level senior di Piala AFF 2016 lalu akan jadi pemimpin rekan-rekannya. Bek asal Barito Putera tersebut dikenal sebagai stoper yang cerewet menjaga koordinasi sektor belakang. Walau dalam keseharian dikenal sebagai sosok yang pendiam, ia amat komunikatif dengan rekan-rekannya.
Bagaimana dengan kualitas pelapis? Kuartet Gavin Kwan Adsit, Ryuji Utomo, Andi Setyo, Ricky Fajrin cukup solid membentengi lini pertahanan Tim Merah-Putih.
Hanya sedikit ada catatan, Gavin yang beroperasi di sisi kanan pertahanan yang punya sisi ofensif cukup kuat (di awal karier bermain sebagai gelandang serang), seringkali keteteran jika menghadapi lawan yang punya skema serangan balik cepat.
Advertisement
Sektor Tengah
Sektor Tengah
Evan Dimas dan Gian Zola Nasrulloh akan jadi otak kreativitas lini kedua Timnas Indonesia. Kedua gelandang serang memiliki karakter permainan yang agak berbeda.
Jika Evan doyan memegang bola dan memainkan tempo permainan, Zola tipikal pemain yang punya kelebihan dari sisi kecepatan. Ia kerap diandalkan Milla sebagai pemain pemecah kebuntuan.
Amat kecil kemungkinan kedua pemain bermain bareng dalam waktu bersamaan. Faktor jam terbang internasional membuat nama Evan jadi pilihan utama sebagai gelandang serang.
Milla butuh pemain berkarakter yang terbiasa menghadapi laga-laga internasional sarat tekanan. Hal ini yang kurang dimiliki Zola.
Untuk posisi gelandang jangkar, Timnas Indonesia U-22 punya stok berlimpah. Hargianto, Hanif Sjahbandi, Asnawi Mangkualam, dan Septian David Maulana, bisa dimainkan bergantian dengan kualitas satu sama lain relatif berimbang.
Lini tengah bakal jadi sentral kekuatan mengingat Luis Milla tipikal pelatih yang senang timnya memegang kendali permainan.
Sisi Ofensif
Sisi Ofensif
Problem klasik dimiliki Timnas Indonesia berbagai level adalah ketiadaan striker murni yang konsisten mencetak gol. Di skuat Timnas Indonesia U-22 sendiri ada dua pemain berkarakter target man, yakni Ahmad Nur Hardianto serta Marinus Wanewar.
Sayangnya keduanya pun belum terlihat bertaji dalam urusan menjebol gawang lawan. Beruntung, di sisi lain Tim Garuda Muda memiliki seabrek winger.
Yabes Roni, Saddil Ramdani, Febri Haryadi, Osvaldo Haay, bakal jadi kartu truf untuk membongkar pertahanan tiga tim pesaing di fase Kualifikasi Piala AFC U-23.
Dalam sejumlah duel uji coba terlihat kalau Milla senang dengan skema permainan menyerang cenderung melebar. Bermodal kecepatan, dua penyerang sayap seringkali melakukan sprint pendek untuk melakukan penetrasi ke area kotak penalti lawan-lawan yang dihadapi Timnas Indonesia U-22.
Hanya yang perlu dicermati adalah sayap-sayap yang ada di timnas saat ini seringkali menghadapi kebuntuan saat kubu lawan memasang bek berpostur bongsor.
Advertisement
Skuat Lengkap Timnas U-22
Berikut 23 pemain yang didaftarkan untuk Kualifikasi Piala AFC U-23 2018:
Kiper: Kurniawan Kartika Ajie (Persiba Balikpapan), Moch Diky Indriyana (Bali United), Satria Tama (Persegres Gresik United)
Belakang: Gavin Kwan (Barito Putera), Bagas Adi (Arema FC), Andy Setyo Nugroho (PS TNI), Hansamu Yama Pranata (Barito Putera), Putu Gede Juni Antara (Bhayangkara FC), Osvaldo Haay (Persipura), Ryuji Utomo (Persija), Rezaldi Hehanusa (Persija), Ricky Fajrin Saputra (Bali United)
Tengah: Evan Dimas Darmono (Bhayangkara FC), Hanif Abdurrauf Sjahbandi (Arema), Muhammad Hargianto (Persija), Gian Zola
Nasrulloh (Persib), Febri Hariyadi (Persib), Septian David Maulana (Mitra Kukar), Asnawi Mangkualam Bahar (PSM), Saddil Ramdani (Persela)
Depan: Marinus Mariyanto Wanewar (Persipura), Yabes Roni Malaifani (Bali United), Ahmad Nur Hardianto (Persela)