Bola.com, Pamekasan - Tidak ada angin, tak ada badai. Namun, tiba-tiba perahu Persepam Madura Utama (Persepam MU) oleng. Hal itu karena nakhoda tim, Ruddy W. Keltjes, memutuskan kerja sama sebagai pelatih Persepam MU.
"Saya mundur sebagai bentuk tanggung jawab profesional. Secara teknis, tim ini bagus. Tapi hasil akhirnya, kami gagal jika dilihat dari posisi di klasemen Grup 5. Dan, ini saya akui sebagai kesalahan saya sebagai pelatih," ungkap Ruddy Keltjes.
Di klasemen sementara Grup 5, Laskar Sappe Ngamok terbenam di urutan ketujuh atau satu setrip di atas PSBI Blitar sebagai juru kunci.
Advertisement
Baca Juga
Secara kesatria, Ruddy Keltjes menyerahkan kursi pelatih dan memberi kesempatan pelatih lain untuk mengembalikan prestasi Persepam MU.
"Masih banyak pertandingan. Saya anggap tidak jodoh dengan Persepam. Semoga pelatih lain lebih bagus dan mengangkat kembali Persepam," ujar Ruddy Keltjes. Asisten manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi, menyatakan proses peletakan jabatan pelatih kepala yang dilakukan di Pamekasan, Selasa (25/7/2017) malam.
"Dalam kasus ini, pengambilan keputusan berdasar mufakat. Om Ruddy tidak mundur, dan manajemen tidak memecat beliau. Kalimat yang tepat, kedua pihak setuju untuk memutus kerja sama," tutur Nadi Mulyadi.
Nadi Mulyadi juga mengaku kaget dengan keputusan Ruddy Keltjes. Apalagi, Sabtu (29/7/2017), Persepam MU bakal menjamu Persinga Ngawi.
"Om Ruddy pisah baik-baik. Dia juga sempat menasihati pemain agar tetap bekerja keras dan jangan jadi pengkhianat, ketika tim ini goyah. Posisi pelatih sementara Persepam MU dipegang asisten M. Syafei," jelas Nadi Mulyadi.