Bola.com, Surabaya - Asprov PSSI Jatim membuktikan keseriusan dalam menegakkan aturan. Hal itu bisa dilihat dari hasil evaluasi menyeluruh pelaksanaan kompetisi yang dilaksanakan Asprov PSSI Jatim di Kantor Sekretariat yang terletak di kawasan Jl Ketampon 90, Surabaya, Jumat (28/7/2017).
Ketua Komite Wasit, Cholid Abubakar, menyebutkan ada 10 perangkat pertandingan Liga 3 regional Jatim yang dijatuhi sanksi beragam. 10 perangkat pertandingan itu terdiri dari tujuh wasit dan tiga asisten wasit.
Sebanyak dua wasit di antaranya dijatuhi sanksi larangan memimpin pertandingan hingga putaran pertama selesai. Artinya, ketika kompetisi Liga 3 dan Liga U-17 putaran kedua kembali bergulir, mereka sudah terbebas dari sanksi dan bisa bertugas kembali.
"Sanksi ini pada prinsipnya bertujuan untuk membina, bukan membinasakan. Supaya kinerja mereka ke depannya lebih baik lagi," ujar Cholid Abubakar, Ketua Komite Wasit Asprov PSSI Jatim.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut ia menambahkan, dari sekian banyak pelanggaran yang dilakukan perangkat pertandingan, tidak adanya pelanggaran kode etik dan kode disiplin yang mengindikasikan kinerja perangkat pertandingan mengalami kemajuan yang signifikan.
Cholid menyatakan hal ini membuktikan bahwa Asprov PSSI Jatim sangat serius dan memegang komitmen dalam membangun serta memajukan sepak bola di provinsi paling timur di Jawa tersebut.
Selain memberi sanksi pada wasit dan asisten wasit, Asprov PSSI Jatim juga mengistirahatkan pengawas pertandingan (PP).
Dari total 58 PP yang ditugaskan di awal gelaran kompetisi Liga 3, Asprov PSSI Jatim mengistirahatkan 30 PP yang dianggap tidak akrab dengan IT, sehingga hanya 28 tersisa 28 PP yang dianggap sesuai dengan kebutuhan.
"Kami membutuhkan PP yang bisa bekerja dengan cepat. Ini terkait kebutuhan kami untuk meng-input data dengan cepat," tutur Cholid.
Pemain dan ofisial Kena Sanksi
Bukan hanya perangkat pertandingan, Komisi Disiplin Asprov PSSI Jatim juga memberikan sanksi kepada tujuh pemain, empat ofisial tim, satu pelatih, dan empat panpel. Mereka dijatuhi hukuman karena pelanggaran disiplin dan regulasi kompetisi.
Mereka dijatuhi sanksi variatif berupa larangan mendampingi tim untuk ofisial dan pelatih, larangan bermain bagi pemain, serta membayar denda.
"Sampai sekarang, dari semua yang dijatuhi sanksi tidak ada yang banding. Ini menunjukkan mereka memahami regulasi dan menyadari kesalahannya," imbuh Amir Burhanuddin, Sekretaris Asprov PSSI Jatim.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, menyatakan sikap dan langkah yang diambil Asprov PSSI Jatim sudah sesuai dengan komitmen PSSI Jawa Timur.
"Evaluasi ini sesuai dengan komitmen kami menuju sepak bola profesional dan bermartabat yang selaras dengan visi Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi," ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Terlepas dari itu, Asprov PSSI juga mengumumkan kompetisi Liga 3 akan memasuki leg kedua, begitu juga dengan Liga U-17 yang akan menggulirkan babak 24 besar. Sesuai jadwal, leg kedua Liga 3 diputar pada 2-27 Agustus 2017 Sementara babak 24 Liga U-17 diputar pada 6, 7, dan 9 Agustus 2017 dengan menggunakan sistem setengah kompetisi.
Setelah leg kedua usai, kompetisi Liga 3 memasuki babak 12 besar dengan tetap menggunakan sistem kandang dan tandang. Di babak ini, ada empat grup dengan masing-masing grup diisi tiga tim. Kemudian semifinal dan final yang akan diselenggarakan pada media 25-30 September 2017.
Untuk Liga U-17, Asprov PSSI Jatim hanya meloloskan sebanyak delapan tim ke babak ketiga. Masing-masing diambil dari juara grup sebanyak enam tim dan peringkat kedua terbaik sebanyak dua tim. "Nanti semifinal dan final hampir bersamaan dengan Liga 3," ujar Amir.