Bola.com, Bandung - Hubungan Persib Bandung dengan pendukung fanatiknya sepertinya mulai meregang. Hal itu, setidaknya bisa terlihat dari ramainya suporter fanatik yang dijuluki bobotoh ini menyerukan tagar alias tanda pagar #unfollowpersib di jejaring media sosial baik Twitter maupun Instagram.
Kabarnya, gerakan tersebut terjadi sebagai aksi protes kepada manajemen terkait regulasi, pelatih, dan kondisi Persib yang kini berada di posisi bawah klasemen Liga 1 2017.
Advertisement
Baca Juga
Media Officer Persib, Irfan Suryadiredja, mengatakan seharusnya bobotoh tidak perlu melakukan tindakan tersebut. Sebaliknya, ia meminta bobotoh untuk langsung menyampaikan aspirasi langsung ke kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku pengelola Persib yang berada di Sulanjana, Bandung.
"Segala informasi berita miring kepada Persib sebaiknya dikaji, ditelaah. Silakan datang ke kantor Persib untuk meminta konfirmasi. Daripada menulis di media sosial. Kalau media sosial itu tidak benar berarti kan jadi dosa," ujar Irfan, Jumat (18/8/2017).
Tidak hanya itu, julukan sebagai anak emas juga ramai terdengar di media sosial yang ditunjukkan untuk Persib. Alasannya, karena tim Maung Bandung dinilai selalu diuntungkan regulasi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 2017.
Irfan mengaku heran dengan perilaku bobotoh yang menilai Persib dianakemaskan. Sebab, saat ini Persib berada di peringkat bawah klasemen sementara.
Selain itu, lanjut Irfan, Persib pun menduduki peringkat pertama dalam urusan denda hingga pekan ke-19 di Liga 1 2017. Total sudah mencapai Rp 680 juta harus dikeluarkan Persib.
"Ada tidak klub lain seperti itu? Apakah itu disebut anak emas?. Sebenarnya julukan anak emas ini pertama kali disebutkan oleh suporter tim lain, tapi kok bobotoh ikut-ikutan. Harusnya dikaji dulu, ditelaah. dikonfirmasi betul tidak selama ini tuduhan-tuduhan itu?" cetusnya.
Untuk itu, Irfan meminta kepada setiap bobotoh untuk berpikir cerdas dengan mengkaji dan menelaah terlebih dahulu informasi yang didapat.
"Seperti yang saya bilang, kalau ingin menyampaikan aspirasi datang langsung ke kantor pengelola Persib, PT PBB di Sulanjana. Kami akan menerima dan membuka pintu selebar-lebarnya," pungkasnya mengakhiri pembicaraan.