Bola.com, Malang - Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang mulai ditinggalkan Aremania. Terbaru, saat Arema FC menjamu Persiba Balikpapan (18/8/2017) dalam lanjutan Liga 1, hanya ada 1.661 penonton yang hadir. Jumlah itu merupakan rekor penonton paling sedikit saat Arema main di kandang pada musim ini.
Melihat Aremania 'malas' ke stadion, salah satu legenda Arema, I Putu Gede Dwisantoso, memberikan kritik. Mantan kapten Arema itu melihat karakter Aremania tidak seloyal di masa dia bermain tahun 2004-2006.
"Kalau Aremania kecewa, bukan begitu caranya (malas ke stadion). Datangi latihan Arema, karena dalam latihan terlihat apa yang salah dalam tim. Kalau ada pemain yang tak bagus, langsung teriaki saja. Biar pemain merasa malu juga kalau tampil jelek lagi," kata pria yang kini jadi pelatih Persibo Bojonegoro itu.
Advertisement
Baca Juga
Putu Gede mengimbau jika Aremania malas ke stadion justru membuat pemain kurang semangat. Manajemen juga rugi karena tidak dapat pemasukan sesuai harapan.
"Saya lihat Aremania sekarang hanya ingin foto bareng sama pemain waktu latihan. Meski, tim sedang menurun juga tetap minta foto. Tapi, yang datang ke stadion sedikit," imbuhnya.
Di masanya sebagai pemain Arema, tekanan yang dirasakannya dari suporter sangat tinggi. Jika meraih hasil imbang atau kalah, pemain Arema tidak berani keluar rumah atau mes karena Aremania pasti akan mencacinya ketika bertemu di jalan.
Tetapi sekarang, saat Arema gagal menang, pemainnya dengan santai refreshing karena Aremania juga tidak memberikan pressure kuat.
"Dulu striker asing Franco Hita (Argentina) sampai berkelahi dengan suporter karena diteriaki waktu latihan. Tapi, waktu pertandingan kami semangat dan suporter selalu penuh," tegas mantan pemain Persita Tangerang itu.
Pelatih 43 tahun ini berharap Aremania bisa kembali loyal seperti dulu karena Putu Gede yakin jika banyak Aremania yang datang ke Kanjuruhan, penampilan Arema kembali garang.