Bola.com, Lamongan - Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia tidak memiliki striker murni lokal yang bisa diandalkan untuk tampil di ajang internasional. Setelah era Budi Sudarsono, Ilham Jayakesuma, dan Gendut Doni, Timnas Indonesia seolah kesulitan mencari penyerang yang mumpuni.
Harapan besar tumbuh ketika Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa muncul. Namun, kini Bambang Pamungkas dan bomber berdarah Papua itu mulai dimakan usia. Sementara Tim Garuda belum memiliki pengganti yang secara kualitas dan visi bermain sebaik dua pemain itu.
"Sebenarnya sudah muncul calon striker berbakat dan masih berusia muda. Namun, mereka tak bisa berkembang, karena di klubnya jarang mendapat kepercayaan dan kesempatan bermain di kompetisi secara reguler," tutur Budi Sudarsono.
Advertisement
Baca Juga
Mantan striker Timnas Indonesia itu merasakan betul bagaimana pentingnya kepercayaan dan kesempatan ini diperolehnya saat masih aktif bermain.
"Zaman saya dulu, banyak striker bagus karena klub percaya dan memberi jam bermain lebih banyak. Apalagi, saat itu kami juga bisa bersaing dengan penyerang asing. Sekarang saya lihat dua faktor itu tak didapat pemain muda. Klub juga lebih percaya pemain asing untuk mendongkrak prestasi di kompetisi," kata Budi Sudarsono.
Sebenarnya langkah PSSI dengan menaturalisasi pemain asing atau memberi kewarganegaraan kepada pemain keturunan Indonesia sudah bagus.
"Untuk naturalisasi pemain asing bagus. Sayang, pemain itu sudah berumur. Sementara pemain keturunan Indonesia sampai saat ini belum sesuai ekspektasi. Meski, kebijakan itu tak bisa dikatakan gagal total. Yang dibutuhkan kejelian untuk menarik pemain keturunan yang benar-benar punya skill dan teknik di atas pemain lokal," paparnya.
Soal pembatasan jumlah striker asing di klub profesional, mantan pemain yang kini jadi asisten pelatih di Kalteng Putra itu muskil dilakukan. "Karena ini kompetisi profesional yang di dalamnya ada unsur bisnis dan prestasi. Jadi klub-klub tetap punya kepentingan yang disesuaikan dengan bisnis dan prestasi di kompetisi," ujarnya.
Solusinya, pesepak bola yang semasa aktif bermain berjulukan Si Piton ini berjuar si pemain sendiri yang harus memiliki semangat untuk belajar dan mengembangkan kemampuan.
"Saya kira jika pemain punya pemikiran untuk maju, dengan cara berlatih keras dan belajar, mereka akan bisa dapat kepercayaan dan kesempatan bermain. Muaranya, tentu saja pelatih akan melirik mereka untuk memperkuat Timnas Indonesia," ucapnya.