Bola.com, Gresik - Persegres Gresik United kembali gagal bangkit. Menjamu Pusamania Borneo FC dalam laga lanjutan Liga 1 2017, Senin (4/9/2017) di Stadion Tri Dharma Petrokimia, Gresik, tim besutan Hanafi itu menyerah dengan skor tipis 0-1.P
Setelah pertandingan, pelatih kepala Persegres, Hanafi, mengeluhkan kinerja lini belakang dan depannya. Pasalnya, gol semata wayang Borneo FC yang dicetak Lerby Eliandry tercipta dengan sangat sederhana. “Seharusnya bola yang dikontrol Lerby itu bisa diambil, minimal diganggu. Namun, dua pemain belakang kami yang mengawal striker lawan itu justru memberikan ruang,” katanya.
Advertisement
Baca Juga
Hanafi menyayangkan kegagalan timnya di laga tersebut karena secara permainan, khususnya babak kedua timnya relatif bisa mengimbangi. “Anak-anak sudah bermain cukup baik, cuma keberuntungan yang membedakan skor akhir pertandingan ini,” sebut Hanafi.
Hanafi juga menyoroti kinerja dua pemain sayapnya, Arga Permana dan Arsyad Yusgiantoro. Kedua pemain ini tidak menjalankan instruksinya dengan baik. Ia menyayangkan Arga maupun Arsyad yang jarang bergerak ke tengah untuk mendukung Patrick Da Silva yang berdiri sendirian di depan.
“Seharusnya kalau mendapat bola, mereka bergerak ke tengah supaya jarak mereka bisa ideal. Bukan seperti pertandingan tadi karena terlalu jauh jaraknya, Arga dan Arsyad selalu mengumpan ke belakang jika terdesak. Ini terlalu lama sehingga pemain lawan sudah lebih dulu menutup ruang bagi pemain kami,” ungkap Hanafi.
Sementara dari pihak tim tamu, pelatih kepala Iwan Setiawan mengaku belum puas dengan cara bermain anak didiknya di pertandingan tersebut. “Jujur saja, dari hasil kami memang meraih tiga poin, tapi dari penampilan masih banyak yang harus saya evaluasi dan kami perbaiki,” tuturnya.
Iwan menyatakan minimnya waktu yang ia jalani bersama Borneo FC membuat timnya masih punya kekurangan. Namun, ia juga merasa mendapatkan banyak hikmah dari pertandingan ini lantaran bisa melihat langsung kualitas pemain pelapis dan pemain mudanya. “Dengan banyaknya pemain yang absen di pertandingan tersebut, saya bisa tahu kualitas pemain pelapis,” ujar Iwan.
Soal timnya yang cenderung bertahan di babak kedua, Iwan menyebutkan bahwa motivasi pemain tuan rumah yang ingin membalas gol Borneo FC membuat kondisi psikis pemainnya tertekan. Namun lagi-lagi ia justru bersyukur karena bisa melihat kemampuan bertahan timnya dan bagaimana mereka melakukan serangan balik.
“Sebetulnya kami punya senjata ampuh dengan permainan bertahan seperti itu. Sayang, sejumlah peluang yang kami miliki gagal membuahkan gol tambahan ke gawang Persegres,” kata Iwan.