Bola.com, Jakarta - Berkaca dari pengalaman selama ini, pertandingan pertama dalam sebuah turnamen tidak pernah mudah. Namun, Timnas Indonesia U-19 tidak boleh telat panas saat menghadapi Myanmar pada laga perdana di Grup B Piala AFF U-18 2017 di Stadion Thuwunna, Yangon, Selasa (5/9/2017).
Timnas Indonesia U-19 wajib tancap gas demi mengantongi poin untuk memudahkan perjalanan di fase penyisihan grup. Pasalnya, di atas kertas, Myanmar merupakan salah satu lawan berat yang harus dihadapi pasukan asuhan pelatih Indra Sjafri di Grup B, selain Vietnam, sehingga Egy Maulana Vikri cs. harus tanpa ampun dalam meladeni Myanmar.
Bila mampu menjegal The White Angels, julukan Timnas Myanmar, di depan publik sendiri, atau setidaknya mencuri poin dari mereka, akan jadi hasil positif serta jadi modal apik sebelum kembali bertanding di laga selanjutnya, melawan Filipina, Kamis (7/9/2017).
Advertisement
Baca Juga
Namun, Myanmar bukan tim yang mudah ditaklukkan karena bukan hanya bakal mendapat dukungan penuh dari suporter, secara tradisi, Timnas Myanmar U-19 atau U-18 terbilang punya prestasi lebih apik ketimbang Indonesia di ajang ini.
Sejak turnamen Piala AFF U-19/U-18 digelar pada 2002, Myanmar tercatat sudah tiga kali masuk final (edisi 2002, 2003, dan 2005) dengan mengoleksi dua gelar juara, yakni pada edisi 2003 dan 2005. Mereka juga sudah tampil di Piala Dunia U-20 2015 berkat penampilan cemerlang di Piala AFC U-19 2014.
Sementara Indonesia baru sekali jadi juara di Piala AFF U-19/U-18, yakni pada 2013. Ketika itu, Timnas Indonesia U-19 juga dilatih Indra Sjafri. Alhasil, pelatih asal Sumatra Barat itu termotivasi untuk mengulang kejayaan yang pernah diraihnya saat membesut Evan Dimas dkk.
Meredam Kecepatan Lawan
Indra Sjafri mengungkapkan sudah mempelajari permainan lawan yang akan dihadapi di Piala AFF U-18 2017. Untuk Myanmar, pelatih 54 tahun itu menyoroti kecepatan yang jadi kekuatan skuat asuhan pelatih Rabah Benlariji itu.
"Kecepatan jadi hal yang kami waspadai dari Myanmar. Tapi, kami sudah siap menghadapi mereka. Semua pemain fit, dan meski melawan Myanmar yang berstatus tuan rumah di laga pertama, tidak ada masalah buat kami," ujar Indra.
Untuk meredam kecepatan Myanmar, kemungkinan Indra akan menurunkan Saddil Ramdani, yang tidak terkendala kebugaran serta juga memiliki kecepatan di sektor sayap. Umpan-umpan silang Saddil diharapkan bisa memanjakan barisan depan Timnas Indonesia U-19.
Seperti disampaikan Indra Sjafri belum lama ini, ia sudah menyiapkan tiga formasi terbaik untuk setiap lawan di Piala AFF U-18 2017, termasuk formasi Sang Garuda 4-1-3-1-1, dan juga 4-3-3 dan 4-2-2.Â
Apapun skema awal yang akan diterapkan Indra, fans setia Tim Merah-Putih tentu berharap taktik itu bakal membuahkan hasil positif karena Myanmar tidak bisa dipandang sebelah mata.
Kendati hanya berlatih intens selama lima pekan, sang pelatih Rabah Benlariji mengungkapkan pihaknya juga sudah menganalisis permainan Rachmat Irianto dkk. dengan menonton rekaman pertandingan Timnas Indonesia U-19.
Bahkan, The White Angels menggelar sesi khusus yoga pada Minggu (3/9/2017) yang bertujuan menjauhkan para pemain dari ketegangan dan tekanan sehingga bisa bermain tenang dan lepas di laga pertama kontra Indonesia.
Di sisi lain, satu-satunya yang mungkin bisa merusak rencana kedua pelatih untuk adu strategi terbaik dalam laga ini adalah bila hujan turun saat pertandingan. Perlu diketahui, dalam satu pekan terakhir Yangon kerap diguyur hujan deras sehingga situasi ini juga perlu mendapat perhatian.
Prakiraan Formasi PemainÂ
Prakiraan Formasi Pemain
Indonesia U-19 (4-4-2): M Riyandi (K); 12-Rifad Marasabessy, 13-Rachmat Irianto, 5-Nurhidayat Haris, 29-Firza Andika (B); 14-Feby Eka Putra, 20-Asnawi Mangkualam, 8-Witan Sulaeman, 15-Saddil Ramdani (T); 10-Egy Maulana Vikri, 19-Hanis Saghara Putra (D)
Pelatih: Indra Sjafri
Myanmar U-19 (4-4-2): 1-Tun Nanda Oo (K); 4-Soe Moe Kyaw, 5 Than Htike Zin, 14-Kyaw Phyoe Wai, 2-Thet Paing Htwe (B); 8-Myat Kaung Khant, 6-Thet Paing Htoo, 11-Zaw Min Htut, 20-Wai Lin Aung (T); 9-Pyae Sone Naing, 10-Win Naing Tun (D)
Pelatih: Rabah Benlariji