Bola.com, Yangon - Seiring memanasnya konflik Rohingya, PSSI meminta bantuan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon untuk membantu awak Timnas Indonesia U-19 selama berada di Myanmar mengikuti ajang Piala AFF U-18 2017 pada 4-17 September.
Faktanya, kondisi penggawa Garuda Nusantara baik-baik saja setelah lima hari berada di negara yang sempat bertahun-tahun terasing dari hubungan internasional di era pemerintahan junta militer.
Advertisement
Baca Juga
Hanya memang anak-asuh Indra Sjafri harus bisa menerima kenyataan tak menikmati fasilitas mewah selama di Yangon. Saddil Ramdani dkk. diinapkan di Hotel Olympic yang fasilitasnya cenderung sederhana.
Hotel yang terletak di jantung kota Yangon berkelas bintang tiga. Harga rate per harinya kisaran 500 hingga 600 ribu rupiah.
Kondisi ini bisa dipahami, jarang ada hotel kelas internasional berlabel bintang lima di Yangon, yang suasana kotanya mirip Jakarta era 1980-an. Bekas ibu kota Myanmar ini suasananya cenderung kusam.
Hanya ada dua hotel bintang lima di sana, yakni Lotte Hotels serta Savoy Hotel yang harga sewanya hampir dua juta rupiah per malam. Satu lagi baru baru selesai pembangunannya bulan September ini. Mayoritas penginapan di Yangon berkelas bintang dua dan tiga.
Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF) memiliki hotel sendiri yang letaknya di seberang Stadion Thuwunna yang jadi venue utama Piala AFF U-18 2017. Namun, Goal hotel yang dibangun atas bantuan dana FIFA Goal Project biasanya dipakai hanya buat Timnas Myanmar.
Bicara soal fasilitas hotel tersebut juga cenderung minimalis, lebih mirip wisma. Namun, letaknya yang dekat dengan stadion yang dikelilingi sejumlah lapangan latihan memudahkan mobilitas tim sepak bola yang menginap di sana.
Indra Sjafri bukan kali pertama merasakan fasilitas minimalis di Negeri Seribu Pagoda. Pada tahun 2014 ia bersama Timnas Indonesia U-19 bertanding di ajang Piala AFC U-19.
Kala itu pelatih asal Sumatera Barat itu kerap mengeluhkan kondisi jaringan internet dan komunikasi yang buruk.
Namun, menariknya di Yangon banyak fasilitas lapangan sepak bola berkualitas bagus.
Beberapa hari terakhir pasukan Tim Merah-Putih berlatih di stadion tua Padonmar sebagai lokasi latihan.
Selain itu masih ada stadion legendaris Bogyoke Aung San. Pada era 1980-an stadion berkapasitas 40 ribu orang ini jadi markas utama Timnas Myanmar. Di area Stadion Thuwunna yang jadi lokasi pertandingan terdapat beberapa lapangan sepak bola.
Salah satunya bermateri rumput sintetis. Stadion ini yang didirikan tahun 1985 direnovasi beberapa tahun silam dengan menggunakan dana FIFA Goal Project.
Stadion ini mirip dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno, yang diapit lapangan-lapangan kecil di sekitarnya. Area stadion berkapasitas 32 ribu orang ini jadi sentra pembinaan sepak bola di Myanmar.
Besar harapan Timnas Indonesia U-19 bisa meraih prestasi maksimal di Piala AFF U-18 edisi 2017 ini. Usai mengalahkan tuan rumah Myanmar 2-1, Tim Garuda Nusantara bakal berhadapan dengan Filipina di Stadion Thuwunna, Yangon, Kamis (7/9/2017) ini.