Bola.com, Sleman - Perasaan campur-aduk dirasakan PSS Sleman U-17. Mereka sedang berbungah hati menjadi kampiun Piala Soeratin DIY usai mengalahkan PSIM Yogyakartam 1-0 di Mako Yonif 403/Wirasada Pratista Yogyakarta, Kentungan, Sleman, Kamis (7/9/2017) pagi.
Duel tersebut sempat mengalami ketidakpastian tempat karena rivalitas suporter kedua tim. Namun, tim muda Super Elang Jawa juga sedikit memendam kekecewaan usai juara. Hal tersebut tak lepas dari belum jadinya piala sebagai jawara.
Advertisement
Baca Juga
"Piala masih dikerjakan dipihak pengrajin dan ternyata belum selesai. Tapi kami usahakan agar bisa segera diserahkan ke PSS,'' kata Direktur Kompetisi Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY, Ediyanto usai pertandingan.
Dia menjelaskan, belum rampugnya proses pembuatan trophi tak lepas dari problem kepastian lokasi final. Ediyanto mengakui jika pihaknya direpotkan untuk menggelar pertandingan. Selain belum siapnya tropi, masalah venue yang belum jelas menyusul dengan tidak keluarnya izin pertandingan dari pihak kepolisian diakuinya cukup menyita perhatian pihak asprov.
''Awalnya kami ingin gelar di Magelang, itu alternatif terakhir karena di wilayah Jogja tak diberi izin. Akhirnya kemarin soresore izin keluar tapi harus digelar di Yonif 403,'' tutur dia.
Dalam laga itu, PSS ungul pada menit ke-65 setelah wasit Kusdianto (Kulonprogo) menghukum PSIM dengan penalti setelah salah seorang pemainnya handsball di area terlarang. Guntur Theo Yuda sukses mengeksekusi penalti dan membuat timnya unggul.
PSIM gantian mendapatkan hadiah penalti menit 79. Namun, kesempatan emas tersebut terbuang percuma setelah sang kapten Gautama Danu gagal menjadi algojo setelah tendangannya dari titik putih berhasil diblok kiper PSS Randitya Khafisa.
''Kami bersyukur atas hasil ini dan bisa mewakili DIY di babak nasional,'' timpal pelatih PSS U-17 Lafran Pribadi.