Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 menang menyakinkan dengan skor 9-0 atas Filipina dalam lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Thuwunna, Yangon, Kamis (7/9/2017). Raihan positif ini mengerek posisi tim asuhan Indra Sjafri ke posisi puncak klasemen sementara.
Advertisement
Baca Juga
Gol-gol Timnas Indonesia U-19 dicetak oleh Feby Eka Putra (hattrick), Egy Maulana, M. Iqbal (2 gol), Resky Fandi Witriawan dan M. Rafli Mursalim (1 gol).
Timnas Indonesia U-19 mengoleksi enam poin dari dua pertandingan, diikuti Vietnam dengan raihan tiga poin usai menang telak 8-1 atas Brunei Darussalam.
Sepanjang pertandingan Timnas Indonesia U-19 sama sekali tidak memberi nafas ke pemain-pemain Filipina.
Catatan statistik Labbola menunjukkan, Feby Eka Putra unggul penguasaan bola hingga 75 persen, berbanding 25 persen.
Passing akurat Timnas U-19 menembus angka 90 persen! Sangat sedikit kesalahan yang dibuat anak-asuh Indra Sjafri.
Timnas Indonesia U-19 tercatat 18 kali mengarahkan tembakan ke gawang The Young Azkals. Setengahnya efektif berbuah gol. Sementara itu Filipina hanya tiga kali, itu pun kesemuanya bersifat spekulasi alias tak terencana.
Indra Sjafri punya peran besar dalam meracik strategi efektif membongkar pertahanan Filipina hingga berujung terciptanya banyak gol.
Seperti apa kedahsyatan permainan Timnas Indonesia U-19 sehingga Filipina harus bertekuk lutut digasak 9-0? Simak detailnya di bawah ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Trio Lini Tengah Agresif
Trio Lini Tengah Agresif
Pujian layak diberikan kepada trio lini tengah Tim Garuda Nusantara, Muhammad Iqbal, Feby Eka Putra, dan Asnawi Mangkualam. Mereka jadi motor penggerak permainan ofensif.
Dalam pertandingan ini Indra Sjafri hanya menempatkan seorang gelandang jangkar, Asnawi Mangkualam. Ia jadi satu-satunya pemain pelapis pertahanan.
Gelandang PSM Makassar ini menjalankan perannya sebagai pengganggu yang apik. Pada paruh pertama pertandingan ia beberapa kali menggeber tekel krusial menahan laju serangan balik The Young Azkals.
Di sisi lain, ia juga pemain pertama yang menjadi jembatan transisi permainan dari bertahan ke menyerang. Aliran passingnya membantu dua gelandang lain serta trio penyerang menekan pertahanan lawan.
Feby dan Iqbal jadi sosok gelandang serang yang kerap memberi kejutan pada pertahanan lawan. Mereka kerap masuk ke kotak penalti Filipina, lewat permainan kombinasi pendek, secara tiba-tiba untuk kemudian mencetak gol.
Feby mencetak hattrick dalam laga ini. Sementara itu, Iqbal menyumbang dua gol.
Advertisement
Lini Depan Ganas
Lini Depan Ganas
Indra Sjafri merubah komposisi trio penyerang dalam skema 4-3-3 yang menjadi andalannya. Ia menyimpan Saddil Ramdani dan menggantikannya dengan Syahrin Abimayu.
Masuknya Syahrin membuat strategi ofensif Timnas Indonesia U-19 lebih bervariasi. Berduet dengan Egy Maulana di sektor sayap, keduanya kerap jadi momok yang menakutkan bagi pertahanan Filipina.
Mereka sering melakukan akselerasi ke kotak penalti, untuk kemudian melakukan permainan kombinasi dengan rekan-rekannya yang sudah menunggu di jantung pertahanan Filipina.
Di sisi lain, mereka juga jadi pelayan yang baik lewat crossing-crossing tajam yang akurat.
Hanis Saghara, yang diplot sebagai target man, memang tak mencetak gol dalam duel ini. Namun, ia jadi pemain yang rajin bergerak untuk menarik perhatian bek-bek The Young Azkals.
Ia juga jadi pemain pemantul yang oke dengan permainan kombinasi di zona belakang Filipina.
Permainan Kombinasi yang Efektif
Permainan Kombinasi yang Efektif
Melihat kondisi lapangan Stadion Thuwunna yang becek karena hujan, penggawa Timnas Indonesia U-19 tak terlalu memaksakan diri terus menggeber umpan-umpan pendek untuk membongkar pertahanan Filipina.
Strategi umpan panjang Tim Garuda Nusantara sering jadi senjata ampuh untuk menjebol gawang The Young Azkals. Kenekatan pemain-pemain Filipina untuk menyerang, saat ketinggalan 5 gol pada babak pertama jadi petaka.
Umpan-umpan pendek Timnas Indonesia U-19 lebih dipakai untuk memancing lawan masuk area setengah lapangan Tim Garuda Nusantara.
Timnas Indonesia U-19 makin mudah menjebol gawang mereka lewat skema serangan balik. Bek-bek Filipina seringkali kesulitan mengejar lari pemain-pemain ofensif Tim Merah-Putih yang dapat pasokan bola diagonal jarak jauh.
Advertisement