Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fachri Husaini, merasa tidak tertekan dengan hasil yang diraih Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 dan Timnas Indonesia U-19 yang tengah berlaga di Piala AFF U-18 2017. Fachri mengaku timnya yang pernah memperlihatkan performa buruk di Piala AFF U-15 2017 juga pernah tampil bagus sebelumnya.
Timnas Indonesia U-16 akan berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-16 2018 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, mulai 16 September 2017.
Tim asuhan Fachri Husaini ini sebelumnya sempat mengalami performa buruk di Piala AFF U-15 2017, di mana dari lima pertandingan Rendy Juliansyah dkk. hanya meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Advertisement
Baca Juga
Kini jelang keberangkatan untuk berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-16, Timnas Indonesia U-16 diharapkan setidaknya bisa mengikuti jejak dua seniornya, di mana Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih perunggu SEA Games 2017 dan Timnas Indonesia U-19 tengah menjadi pemimpin klasemen Grup B Piala AFF U-18 2017 setelah dua kemenangan di dua laga awal saat menghadapi Myanmar dan Filipina.
Namun, Fachri Husaini tak merasa harus tertekan dengan kiprah dua timnas yang lebih senior itu. Pelatih Timnas U-16 itu menegaskan bahwa timnya pun pernah memperlihatkan performa yang bagus di luar kegagalan di Piala AFF U-15.
Fachri juga berharap kiprah dua tim yang lebih senior itu bisa menjadi motivasi agar tim asuhannya bisa meraih hasil yang lebih baik di Thailand nanti.
"Kami ini pernah memperlihatkan performa yang bagus sebelum di Piala AFF. Uji coba kami tampil bagus. Saat turnamen di Vietnam pun kami juga menjadi juara, bahkan ada pemain terbaik dan menjadi tim fairplay. Namun, memang saya merasa seperti punya dua tim saat di Piala AFF, di mana kemampuan mereka seperti tidak keluar di sana," kisah Fachri Husaini.
"Dengan hasil yang diraih dua tim yang lebih senior, saya melihat justru ini sebagai motivasi. Saya berharap Timnas U-19 mendapatkan hasil yang baik dan itu bisa memotivasi anak-anak U-16. Saya tekankan kepada anak-anak untuk tidak berkecil hati dengan hasil di Piala AFF. Mereka masih muda, berbeda dengan senior-seniornya, di mana U-22 sudah profesional dan U-19 ada yang sudah pernah bermain di Liga 1 dan Liga 2. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk bisa lebih baik," lanjutnya.
Ketika disinggung mengenai sinergitas yang pernah disebut-sebut akan terjadi antara pelatih Timnas U-16, U-19, dan U-22 untuk bisa mengembangkan sepak bola Indonesia di level timnas, Fachri mengakui harapan tersebut masih terkendala. Fachri menyebut hanya ada satu momen di mana ia bisa duduk bersama Indra Sjafri dan Luis Milla untuk berbincang.
"Sampai sejauh ini bicara soal pertemuan formal antara pelatih-pelatih timnas baru terjadi saat kemarin ada evaluasi. Memang seharusnya ada semacam diskusi yang melibatkan semua pelatih, itu yang sejak awal memang diinginkan," ujar pelatih Timnas Indonesia U-16 itu.