Bola.com, Jakarta - Hari Olahraga Nasional 2017 diperingati Sabtu (9/9/2017). Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fachri Husaini, berharap momentum Hari Olahraga Nasional bisa membuat olahraga itu bisa dijalankan seperti saat dirinya masih muda, di mana anak-anak bisa menjalankannya tanpa mengganggu atau terganggu dengan hal lain seperti sekolah.
Timnas Indonesia U-16 tengah bersiap-siap untuk berangkat ke Kualifikasi Piala Asia U-16 2018 yang akan dilakukan di Thailand mulai 16 September 2017. Bertepatan dengan momentum Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September 2017 ini, Fachri Husaini pun mencoba mengungkapkan harapannya terhadap pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
"Saya melihat sampai sejauh ini pemerintah belum melihat olahraga sebagai sebuah kebutuhan bagi masyarakat. Artinya olahraga masih merupakan nomor kesekian dalam prioritas," ujar Fachri Husaini.
"Sebenarnya ini bisa dilihat dari hasil SEA Games 2017 kemarin. Tentu kita harus bekerja keras, semua stakeholder olahraga harus bisa bersatu. Dulu ada istilah olahraga memasyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Semoga momentum Hari Olahraga Nasional ini bisa membuat olahraga seperti dulu lagi," lanjut pelatih Timnas Indonesi U-16 itu.
Ketika ditanya lebih dalam mengenai perbedaan olahraga dulu dan saat ini, Fachri Husaini mengambil contoh bagaimana anak-anak muda kehilangan waktu olahraga karena kesibukan mereka dalam bersekolah. Menurutnya, jam sekolah yang dilakukan hingga sore hari telah mengambil kesempatan anak-anak untuk berolahraga.
"Sulit ketika anak-anak baru pulang sekolah pukul empat atau lima sore. Kapan mereka memiliki waktu olahraga? Karena mereka pun harus beristirahat. Anda bisa lihat anak-anak di sini. Merek adalah anak-anak yang akhirnya terpaksa mengorbankan sekolah mereka. Banyak aspek yang harus kita perbaiki lagi untuk bisa menyelaraskan olahraga dengan hal lain di dalam kehidupan," ujarnya.
Seleksi dan pemusatan latihan Timnas Indonesia U-16 memang bisa dibilang membuat anak-anak yang terlibat di dalamnya mau tidak mau mengorbankan sekolah mereka lebih dulu. Untuk menjalankan tugas negara, mereka harus melakukan ujian nasional terpisah dari teman-teman mereka di sekolah.