Bola.com, Yangon - Indonesia tak hanya mengirim timnas pada ajang Piala AFF U-18 2017 Myanmar. Tapi juga ada perangkat pertandingan yang ikut membawa nama harum bangsa, seperti Dwi Purba Adi Wicaksana dan Thoriq Alkatiri (wasit), serta Syamsudar Bangbang (asisten wasit).
Mereka merasa nyaman selama di Yangon. Meskipun mayoritas penduduk Ibu kota Myanmar beragama Budha, para duta bangsa itu tak menemui kendala. Baik soal hotel, makanan, hingga menjalankan ibadah salat bagi korps baju hitam yang muslim.
Advertisement
Baca Juga
"Suasana di Yangon aman. Banyak warga yang muslim juga. Aktifitas sehari-hari kami dan warga kota berjalan normal. Meski Myanmar saat ini jadi sorotan dunia karena masalah Rohingya. Kami bisa istirahat, ibadah, dan bertugas tanpa rasa khawatir. Hari Jumat kemarin, kami salat Jumat di masjid dekat stadion. Tapi saya lupa nama masjidnya," ungkap Toriq Al Katiri ke Bola.com.
Wasit yang berdomisili di Banjarmasin, Kalsel ini juga menceritakan rutinitas sehari-hari selama berada di Yangon.
"Karena tugas kami di sini untuk sepak bola, tiap hari kegiatan kami dari hotel ke stadion. Pagi latihan, siang wajib mengikuti pelajaran di kelas untuk evaluasi dan persiapan tugas, dan pukul satu siang ke stadion. Kami baru balik ke hotel pukul 8 malam," tutur Toriq Al Katiri.
Karena jadwal yang sangat padat, Toriq Al Katiri dkk. belum sempat pelesiran untuk melepas penat selama di Yangon. "Jadi kami belum sempat jalan-jalan. Kami hanya menikmati suasana malam di sekitar hotel saja sepulang dari stadion. Hotel kami nyaman, meski bukan hotel berbintang. Warga Yangon juga ramah," ujarnya.
Soal makanan pun, Toriq Al Katiri cs bisa menyantapnya dengan lahap. Karena kebetulan hotel yang ditempati di bawah manajemen orang-orang Malaysia.
"Makanan kita di hotel tak ada masalah. Karena manajemen dari Malaysia, jadi makanan halal. Meskipun kami tak menemui menu khas Indonesia, tapi rasanya mirip-mirip Indonesia. Masakan khas Melayu. Karena soal makanan Indonesia dan Malaysia tak beda jauh," jelasnya.
Piala AFF U-18 2017 digelar mulai 4 September hingga partai puncak pada 17 September.