Bola.com, Yangon - Vietnam diliputi kesialan dalam kurun waktu 20 hari terakhir. Setelah Timnas U-22 mereka tersingkir di SEA Games 2017, giliran langkah Timnas Vietnam U-19 yang terhenti di Piala AFF U-18 2017.
Baik Timnas U-22 maupun U-19 dianggap memeragakan permainan apik. Mereka tampil memukau di awal-awal turnamen. Namun, mereka tak kuasa melawan ketidakberuntungan lantaran apes saat menjalani laga krusial.
Pelatih Timnas Vietnam U-19, Hoang Anh Tuan, berkomentar atas hal ini. "Ya, inilah sepak bola, terkadang tim yang main bagus gagal menang. Tapi, selamat buat Myanmar," ujarnya seusai pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih Timnas Vietnam U-20 di Piala Dunia U-20 2017 itu mengaku kecewa dengan kegagalan tim asuhannya melaju ke semifinal lantaran targetnya adalah membawa The Young Golden Stars hingga ke pertandingan puncak.
"Kami membuat kesalahan kecil menjelang akhir pertandingan. Kiper lengah dan mampu dimanfaatkan Myanmar. Kesalahan kecil itu membuat kami out dari turnamen dan harus pulang lebih dini," imbuh sang pelatih.
Vietnam, yang terlebih dulu unggul lewat gol Nguyen Hong Son menit kedua. Namun, Myat Kaung Khant mengubah skor jadi 1-1 menit ke74, dan Vietnam akhirnya kalah setelah Lwin Moe Aung menjadikan Myanmar memimpin 2-1 hanya empat menit sebelum waktu normal pertandingan usai.
Selain itu, Hoang Anh Tuan menyesalkan regulasi yang membuat tim asuhannya harus tersingkir meski memiliki poin dan selisih gol sama dengan Myanmar, yang keluar sebagai runner-up Grup B.
"Regulasi yang menghentikan kami. Saya tak habis pikir mengapa regulasi semacam ini diterapkan dalam sebuah turnamen, karena semestinya tidak seperti ini," cetusnya.
Setelah kalah dari Myanmar dengan skor 1-2, Timnas Vietnam U-19 memang mengoleksi poin sama dengan tim tuan rumah, yakni sembilan. Selisih gol kedua tim juga sama, 14. Berdasarkan regulasi, Myanmar yang berhak melaju ke semifinal karena memenangi perhitungan head to head atas tim lawan.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)