Bola.com, Yangon - Sebelum mencetak hattrick pada laga Brunei Darussalam melawan Timnas Indonesia U-19, mungkin belum banyak yang mengenal Muhammad Rafli Mursalim. Beberapa media bahkan menulis namanya "Nursalim", bukan Mursalim".
Namun, tiga gol yang dilesakkan Rafli ke gawang Brunei saat Indonesia menang 8-0 (13/9/2017), plus satu gol penalti ke gawang Filipina ketika Tim Garuda Nusantara pesta gol 9-0 (7/9/2017), semakin menancapkan namanya di pentas sepak bola Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, sebelum gabung Timnas Indonesia U-19, Rafli sudah lebih dulu mencatatkan prestasi sebagai top scorer Liga Santri 2016, turnamen yang digelar Kemenpora RI.
Ia mencetak total 15 gol dan delapan gol di antaranya dihasilkannya di putaran nasional Liga Santri 2016. Selain itu, ia berhasil membawa Pondok Pesantren Al Asy'Ariyah (Banten) menduduki peringkat ketiga di Liga Santri 2016.
Gara-gara itu, Rafli bangga disebut sebagai santri, yang selain peduli pada agama juga jago bermain sepak bola. "Saya sempat lima bulan nyantri di Ponpes Al Asy'Ariyah, waktu itu sebelum Liga Santri 2016 diputar. Teman yang mengajak saya, mengatakan bila ponpes itu punya semacam perkumpulan anak muda yang aktif di olahraga, khususnya sepak bola," kata Rafli mengawali pembicaraan.
"Jadi, selama sekitar lima bulan itu saya belajar ilmu agama. Misal tiap malam Jumat saya yasinan. Di sela-sela itu, saya main bola. Kebiasaan itu terbawa hingga sekarang meski saya tak lagi di pondok," lanjutnya.
Setelah tampil apik di Liga Santri 2016, sulung dari tiga bersaudara itu mendapat panggilan dari Kemenpora untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19 yang digelar tim pelatih Timnas U-19 untuk area DKI Jakarta. Hasilnya, ia lolos seleksi hingga masuk pemusatan latihan di Cijantung, Jakarta Timur.
Sisa ceritanya, tentu sudah diketahui. Rafli jadi satu dari dua striker andalan Timnas Indonesia U-19, khususnya di Piala AFF U-18 2017.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Idolakan Luis Suarez
Sejak awal bermain sepak bola, Rafli memang bermain di posisi striker. Ia terinspirasi Luis Suarez, penyerang idolanya. Tentu, bukan terinspirasi "gaya mengigit" yang sempat menghebohkan dunia sepak bola internasional yang diperagakan striker Barcelona tersebut.
"Saya suka gaya mainnya ketika di depan gawang lawan. Ia seperti predator," ucap Rafli.
Namun, ada hal lain yang jadi inspirasi besar dalam kariernya di dunia sepak bola yang baru seumur jagung. Inspirasi itu adalah sang ayah. Rafli lahir dari pasangan ayah yang berdarah Bugis dan ibu berdarah Minang. Sebelum menetap dan membuka usaha di Tangerang, ayah Rafli, Rizal Kulle, tinggal di Makassar.
Semasa muda Rizal Kulle bermain untuk PSM Junior. Rafli menceritakan bila sang ayah punya ambisi jadi pesepak bola. Hingga insiden kebakaran rumah memaksa Rizal Kulle meninggalkan Kota Daeng dan merantau ke Tangerang. Imbasnya, Rizal Kulle terpaksa meninggalkan dunia sepak bola.
"Bisa dibilang sekarang saya berjuang untuk meneruskan ambisi ayah jadi pemain bola. Makanya, ayah dan ibu mendukung penuh saya bermain bola. Mereka ingin melihat saya sukses di bidang ini," kata Rafli yang mengikuti ujian UN SMA dalam masa TC di Cijantung itu.
Saat ini, pemain kelahiran Tangerang, 5 Maret 1999, fokus membela Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 2017 dan mungkin nanti di kualifikasi Piala AFC U-19 2018 serta Piala AFC U-19 2018.
Namun, ada secuil keinginan, selepas ini striker Timnas Indonesia U-19 ini bisa gabung klub-klub profesional di Indonesia atau bahkan di luar negeri. "Ya kalau keinginan sih, pingin main di Persija atau PSM. Semoga saja bisa," kata Rafli.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)
Â
Advertisement