Bola.com, Yangon - Pelatih Timnas Malaysia U-19, Bojan Hodak, tampak datar dalam sesi konferensi pers seusai tim asuhannya memenangi drama adu penalti dengan skor 5-4 Sapada laga semifinal Piala AFF U-18 2017 melawan Myanmar di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (15/9/2017) malam.
Tidak ada ekspresi ceria pada wajahnya. Bahkan, ia cenderung terlihat dingin. Bojan Hodak hanya melontarkan pernyataan singkat perihal keberhasilan skuatnya melaju ke final.
"Saya baru dua pekan menangani tim ini. Di saat-saat awal, saya bahkan sama sekali tak tahu nama-nama pemain. Jadi, saya tak bisa membandingkan tim ini dengan tim yang sudah bersiap lama seperti Indonesia, Thailand, dan Myanmar," ujar pelatih asal Kroasia itu.
Advertisement
Baca Juga
Kondisi itu membuat Bojan Hodak cenderung lebih fokus pada taktik. "Para pemain dalam tim-tim itu memiliki pengertian satu sama lain yang bagus, jadi kami harus mencari cara lain untuk memetik kemenangan," ujarnya.
"Pada laga melawan Myanmar, saya mengusung taktik khusus dan menerapkan serangan balik. Namun, kami gagal mencetak gol," imbuh Bojan Hodak.
Pelatih 46 tahun itu sempat memberikan pandangannya perihal kepemimpinan wasit asal Vietnam yang dikeluhkan pelatih Timnas Myanmar U-19.
"Sulit buat saya bicara soal wasit, tapi buat saya, dua tim sama-sama tidak diuntungkan, sama-sama tidak senang dengan keputusan wasit," paparnya.
Timnas Malaysia U-19 bakal bertemu lagi dengan Thailand di final Piala AFF U-18 2017. Kedua tim melaju ke final, setelah memenangi adu penalti atas lawan masing-masing di semifinal. Pada laga terakhir penyisihan Grup A, duel Thailand vs Malaysia berakhir dengan skor 0-0.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)