Bola.com, Sleman - PSS Sleman terancam tak bisa didampingi suporter saat menjalani laga tandang ke markas Persis Solo di Stadion Manahan pada babak 16 besar Grup A Liga 2, 24 September 2017 mendatang. Hal tersebut seiring belum dicabutnya larangan dari Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, berkaitan dengan izin suporter tim Super Elang Jawa memberikan dukungan di wilayah Jawa Tengah.
Direktur Operasional PSS, Rumadi, menyebut akan jadi kerugian besar timnya jika tak bisa didampingi suporter setia. Apalagi jarak Sleman dengan Solo yang relatif dekat dan hubungan suporter yang membaik.
Advertisement
Baca Juga
''Tentu tak ada satu pun tim yang enggan didukung timnya secara langsung. Termasuk kami yang ingin mendapat dukungan baik di pertandingan kandang maupun tandang,'' kata Rumadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, suporter PSS yakni Brigata Curva Sud (BCS) maupun Slemania memang tak bisa mendukung tim kebanggaannya kala bertanding di wilayah Jawa Tengah. Hal tersebut setelah adanya surat keputusan nomor B/6858/VII/2017/JTG tanggal 26 Juli yang ditandatangani langsung Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono.
Larangan tersebut ditenggarai buntut dari bentrok antara suporter PSS dengan warga yang terjadi di ruas jalan Temanggung-Magelang, tepatnya di Kecamatan Kranggan, Temanggung, Minggu (23/7/2017) dini hari. Satu orang warga meninggal yakni Nanda warga Secang, Kabupaten Magelang. Saat itu rombongan suporter tim Super Elang Jawa dalam perjalanan pulang usai mendukung timnya di Banyumas.
Rumadi berharap Kapolda Jateng bisa mempertimbangkan kembali larangan mendukung tim di wilayah Jawa Tengah untuk suporter PSS. Pihaknya juga akan berusaha bertemu dan berdiskusi dengan Condro Kirono soal hukuman tersebut. ''Kami tetap mengirimkan permohonan pencabutan secara resmi. Namun selangkah demi selangkah karena kami fokus di pertandingan pertama dulu,'' tukasnya.