Bola.com, Batang - Laga panas berakhir dengan keributan terjadi saat Persibat Batang menjamu PSMS Medan dalam lanjutan fase 16 besar Grup B Liga 2 2017. Berlaga di Stadion M Sarengat, Batang, Jumat (29/9/2017), tuan rumah menang 1-0.
Kekalahan itu semakin mempersulit PSMS untuk lolos ke babak 8 besar karena baru mengoleksi satu angka dari tiga pertandingan.
Namun, kemenangan yang diraih Persibat lewat penalti Supriyono menit ke-85 itu berbuntut keributan antara pemain PSMS dengan wasit Hendi Rohaendi.
Hal tersebut dipicu hukuman penalti yang diberikan sang pengadil. Seusai peluit panjang ditiup, wasit asal Bandung itu langsung dikejar sejumlah pemain hingga ofisial tim Ayam Kinantan.
Advertisement
Baca Juga
Adu tendangan dan pukulan sempat terjadi antara pemain dengan petugas keamanan. Beruntung aparat kepolisian yang dibantu TNI mampu mengamankan situasi. Termasuk jajaran wasit yang diamankan menuju ruang ganti.
"Sebelum ke sini saya sudah diwanti-wanti banyak orang soal kepemimpinan wasit ketika bermain di Batang. Itu ternyata terjadi dan wasit sangat memihak," kecam pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman, seusai pertandingan.
Pelatih yang akrab disapa Djanur itu menyebut penalti kontroversial meruntuhkan mental bertanding para pemainnya. Apalagi secara permainan, PSMS disebutnya memiliki banyak peluang untuk menang.
Mantan pelatih Persib Bandung itu menyebut jika kondisi pertandingan tidak disiarkan secara langsung jadi faktor wasit bisa tampil berat sebelah.
"Saya banyak mendapat kiriman gambar soal tayangan ulang dan memang tidak ada pelanggaran. Mungkin karena tidak live jadi wasit berani. Apa boleh buat karena ini Liga 2," cetusnya.
Secara khusus, Djanur memberi pujian kepada Persibat yang mampu tampil baik. Dirinya mengapresiasi permainan kedua kesebelasan yang cukup apik sepanjang laga. "Semua tim tampil bagus. Namun, kami kecewa karena PSMS lebih lebih menguasai sepanjang permainan," tegas Djanur.