Bola.com, Malang - Penundaan babak play-off Grup H Liga 2 ditanggapi dengan kekecewaan tim PSIM Yogyakarta. Skuat Laskar Mataram sudah terlanjur tinggal di Malang dan siap mengikuti play-off yang bakal berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, itu.
Pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto, tak habis pikir dengan keputusan PSSI yang mengubah jadwal play-off. Hal tersebut sangat merugikan baik dari sisi teknis dan juga moral para pemain.
"Benar-benar kacau. Regulasi selalu berubah mendadak. Kami takut pemain mengalami kejenuhan karena sudah di Malang sejak 6 Oktober. Padahal, menjaga moral dan motivasi itu hal yang paling sulit," kata Erwan, Minggu (8/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Pelatih asal Magelang itu menjelaskan keputusan secara mendadak membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan pertandingan menjadi kisruh. Apalagi Dicky Prayoga dkk. sudah dalam kondisi siap tempur untuk melawan Persipur Purwodadi, PSCS Cilacap, dan Persewangi Banyuwangi.
"Hal semacam ini yang membuat kami jadi pusing menyusun program nanti seperti apa," cetus pelatih asal Magelang itu.
Dalam surat bernomor 2995/UDN/1783/X-2017 disebutkan setelah dilakukan telaah kesekjenan PSSI dengan menggelar sidang Komite Kompetisi dan Komite Hukum PSSI pada 7 Oktober 2017, sidang tersebut memutuskan PSSI memahami adanya kesalahan alur informasi dan koordinasi internal PT Liga Indonesia Baru, yang menyebabkan adanya kesalahan informasi yang diterima PSBK Blitar.
Atas dasar itu, lalu diputuskan lebih menggelar pertandingan antara PSBK Blitar versus Persewangi Banyuwangi (play-off khusus) pada 10 Oktober 2017, sebelum dilaksanakanĀ play-off Grup H.
PT Liga Indonesia Baru juga diminta untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan menyesuaikan perubahan jadwal play-off Grup H, serta PT Liga Indonesia Baru untuk mengelola segala bentuk konsekuensi yang timbul akibat perubahan jadwal tersebut.
"Kami telah sepakat untuk mengajukan penggantian akomodasi tim yang sudah terlanjur berada di Malang mulai tanggal 6 Oktober," ujar Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa.