Bola.com, Lamongan - Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal dunia usai insiden benturan keras dengan rekan setimnya dalam pertandingan yang digelar di Stadion Surajaya, Lamongan, pada Minggu (15/10/2017), langsung dimakamkan pada hari yang sama.
Kiper kelahiran Kabupaten Lamongan itu dimakamkan sekitar pukul 22.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Sukomulyo, Lamongan.
Setelah dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soegiri, Lamongan, pada sekitar pukul 16.53 WIB, Choirul Huda langsung dibawa ke rumah duka yang terletak di Jalan Basuki Rachmat, Lamongan. Atas permintaan pihak keluarga, kiper legendaris Persela itu langsung dimakamkan pada malam hari yang sama.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diungkapkan oleh Ketua LA Mania, Nugroho, saat dihubungi Bola.com, Choirul Huda baru selesai dimakamkan pada sekitar pukul 22.30 WIB. Jenazah dibawa ke pemakaman yang terletak di Sukomulyo dari masjid tempat Choirul Huda disalatkan sekitar pukul 21.00 WIB.
Keluarga, rekan-rekan di Persela, dan kerabat lain ikut mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhirnya. Di depan rumah duka, suporter Persela menyalakan lilin dan berdoa.
"Ya tadi baru saja selesai dimakamkan jam setengah 11 malam tadi. Permintaannya seperti itu, jadi tadi setelah semua dipersiapkan, jenazah diantarkan ke pemakaman sekitar pukul sembilan malam. Pemakaman dilakukan sekitar pukul 10 malam di makam umum Sukomulyo," ujar Nugroho dalam sambungan telepon dengan Bola.com.
Para pemain Persela Lamongan yang baru saja menang 2-0 atas Semen Padang langsung menuju rumah duka untuk ikut mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhirnya. Salah satunya adalah Samsul Arif yang masih lemas tak berdaya karena merasa kehilangan rekan setimnya itu.
"Selamat jalan Cak Huda. Kami semua sangat mencintaimu. Dia pemain yang punya dedikasi dan loyalitas tinggi. Kami sangat kehilangan orang yang menjadi panutan di dalam dan di luar lapangan," ujar Samsul saat berada di rumah duka.
Choirul Huda membela Persela Lamongan sejak 1999 dan menjadi one man club hingga tutup usia. Kesetiaannya mengawal gawang Laskar Joko Tingkir membuatnya begitu dicintai oleh publik Lamongan dan dianggap menjadi salah satu kiper terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.