Palembang - Arema FC seolah jadi kutukan khusus bagi penyerang Sriwijaya FC, Alberto "Beto" Goncalves. Pasalnya, dalam dua musim terakhir, penyerang asal Brasil tersebut selalu gagal tampil saat Laskar Wong Kito menjamu Singo Edan di Palembang.
Advertisement
Baca Juga
Musim lalu di Indonesia Soccer Championship 2016, Beto yang sedang onfire harus menepi saat Sriwijaya FC menjamu Arema Cronus (14/8/2016). Beto absen karena mendapat kartu kuning konyol di laga sebelumnya sewaktu SFC membekap PS TNI 6-1.
Beto yang menyumbangkan empat gol di laga tersebut dihadiahi wasit kartu kuning sehingga terkena akumulasi satu pertandingan.
Kartu kuning diberikan wasit karena menganggap Beto dengan sengaja menendang bola di saat wasit sudah meniup tanda terjadinya offside. Beto pun absen saat melawan Arema di laga selanjutnya.
Kini hal yang sama terulang kembali. Beto yang sudah berhasil menyumbangkan empat gol di empat laga terakhir SFC harus menepi di laga kontra Arema FC, Jumat (20/10).
Ayah dari 3 anak ini dihadiahi kartu kuning di laga terakhir melawan Perseru Serui karena dianggap melakukan selebrasi berlebihan dengan melepas sepatunya.
Pelatih SFC, Hartono Ruslan, mengaku absennya Beto cukup merugikan pihaknya. "Saya juga bingung, kenapa setiap melawan Arema di Palembang selalu ada masalah dengan Beto. Tapi tentu kami harus tetap menyiapkan penggantinya. Bisa saja Hilton kami tarik ke depan atau Airlangga Sucipto yang akan mengisi perannya,” ujar Hartono.
Alberto Goncalves sendiri mengaku sangat marah dan kecewa karena gagal bermain melawan Arema FC. Pasalnya, hukuman ini dianggapnya kurang adil karena dirinya tidak merasa melakukan hal berlebihan.
“Musim lalu di Palembang, saya tidak mendengar peluit sehingga sebagai seorang striker punya refleks menyelesaikan peluang di depan gawang," ujarnya. "Di Serui, saya pun terinjak sepatu usai mencetak gol sehingga juga reflek melepasnya untuk memasang kembali, tetapi mengapa diberikan kartu kuning," ujar striker asal Brasil yang pernah membela Arema pada musim 2013-2014 silam.