Bola.com, Sleman - PSS Sleman U-17 memastikan satu tempat di semifinal Piala Soeratin 2017. Skuat muda Super Elang Jawa menghajar Persid Jember U-17, 3-1 dalam babak perempatfinal di Stadion Maguwoharjo, Senin (23/10/2017).
PSS U-17 akan bertemu Penajam Paser Utama yang disaat bersamaan menang empat gol tanpa balas atas Persiku Kudus di Stadion Sultan Agung Bantul.
Advertisement
Baca Juga
Tiga gol PSS Sleman diciptakan Satrio Wahyu Anggana menit ke-37, disusul Dominico Savio Sheva (60'), dan Devin Perdana Putra, dua menit berselang. Persid hanya bisa menipiskan skor lewat Richard Arberd Anderson.
Tak hanya itu, tim tamu juga harus bermain dengan 10 pemain setelah gelandang mereka, Reyler Watumiawar mendapat kartu kuning kedua dari wasit Nurul Safarid menit ke-58.
''Hasil ini cukup menggembirakan karena anak-anak bekerja keras sepanjang pertandingan. Kemenangan ini juga tidak lepas dari dukungan suporter yang terus mendukung tim kami,'' kata pelatih PSS U-17, Lafran Pribadi usai pertandingan.
Lafran menyebut, keberhasilan para pemain menerapkan taktik yang dirinya inginkan juga jadi kunci tiga poin. Dirinya sudah tahu betul permainan Persid U-17 setelah mencermati pertandingan lawan sebelumnya.
Menurutnya, kunci permainan Persid U-17 terletak pada kecepatan sektor sayap. Namun, Lafran memuji kinerja wing back yang mampu meredam agresivitas winger tim tamu.
''Persid memang lawan yang berat karena saya sudah mencermati sebelumnya. Namun anak-anak sudah saya beri gambaran cara mematahkan serangan mereka dan berhasil,'' tukas dia.
Pelatih Persid Jr, Fahmi Amiruddin tak bisa menyembunyikan kekecewaan dari kekalahan tersebut. Menurutnya, kartu merah yang didapat timnya jadi biang petaka kekalahan dari tuan rumah. Fahmi menyebut, mental para pemain drop setelah kartu merah tersebut.
''Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit yang tidak seharusnya memberi kartu kuning karena bukan pelanggaran keras. Secara permainan Persid menguasai pertandingan sebelum kartu merah itu. Kasus semacam ini sangat merusak mental bertanding anak-anak usia dini,'' kecam Fahmi.