Bola.com, Kuala Lumpur - Pelatih Indonesia yang berkiprah di Malaysia, Rahmad Darmawan dalam tekanan. Klub yang dibesutnya, Terengganu FC II (T-Team) terancam degradasi dari pentas kasta elite Negeri Jiran, Liga Super Malaysia. Pertandingan terakhir melawan Serawak pada Sabtu (28/10/2017) bakal jadi penentu nasib bagi The Titans.
Advertisement
Baca Juga
T-Team saat ini ada di posisi sembilan klasemen Liga Super Malaysia 2017 dengan koleksi 22 poin. Serawak yang jadi lawan ada di bawah mereka dengan torehan 20 poin. Pertandingan digelar di kandang lawan, Stadion Negeri Kuching.
Dari 12 klub yang berlaga di Liga Super Malaysia 2017, dua tim terbawah otomatis degradasi. Penang FA, klub yang pernah diarsiteki pelatih asing beken di Indonesia Jacksen F. Tiago, sudah dipastikan terlempar ke kompetisi kasta kedua, Liga Primer Malaysia musim depan.
Penang jadi penghuni posisi buncit dengan koleksi poin minimalis 12, dari 21 pertandingan. Kelantan FA yang bertengger di posisi di atasnya masih punya peluang keluar dari kemelut. Klub tersebut saat ini mengoleksi 19 poin.
Kelantan bakal bertandang ke markas Melaka United, tim papan tengah yang tidak mempertaruhkan apa-apa saja. Jika T-Team kalah dan Kelantan menang maka anak-asuh Rahmad Darmawan akan terlempar dari peredaran elite.
T-Team punya defisit kebobolan paling jelek di jajaran papan bawah. Margin gol mereka minus 15. Sementara itu, Kelantan dan Sarawak hanya minus 10.
Liga Super Malaysia 2017 memunculkan tim bertabur bintang, Johor Darul Ta'zim (JDT) sebagai jawara. Safee Sali cs. mengoleksi 48 poin, jauh meninggalkan Pahang yang ada di bawahnya dengan raihan 39 angka.
Rahmad Darmawan saat berbincang dengan Bola.com pada bulan Agustus silam menyebut banyak kendala yang dihadapi timnya musim ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mulai Digoda Persib?
Klub itu itu harus menerima sanksi pengurangan enam poin dari operator kompetisi Liga Malaysia, Football Malaysia Limited Liability Partnership (FMLLP). Belakangan setelah melakukan banding sanksi T-Team dikurangi hanya tiga poin saja.
Seperti dilansir dari The Star, Rabu (3/5/2017), T-Team dijatuhi sanksi akibat kegagalan membayar gaji pemain serta karena tidak menyelesaikan pembayaran pajak penghasilan pemain dan kontribusi EPF (Employees Provident Fund) yang jadi regulasi yang harus dipatuhi klub peserta kompetisi Liga Malaysia.
T-Team tidak sendirian menerima sanksi karena klub peserta Malaysia Super League lain, Kelantan FA, juga mendapat hukuman sama. Begitu pula dengan Perlis FA dan ATM yang berkiprah di kompetisi level kedua Malaysia, Malaysia Premier League, dijatuhi sanksi sama.
Dampak pengurangan enam poin itu membuat T-Team kesulitan bersaing dengan klub-klub lainnya. "Tak hanya dikurangi poin saja, T-Team juga tidak bisa leluasa belanja pemain karena klub yang saya latih klub kedua di Terengganu. Pemerintah daerah lebih memprioritaskan Terengganu yang jadi klub utama," cerita Rahmad.
T-Team lebih banyak memaksimalkan talenta-talenta pemain muda. "Saya sejatinya juga senang membina pemain muda, namun tentunya dengan bermodal minim pemain pengalaman kami agak sulit bersaing dengan klub kaya raya model JDT," ujar Rahmad.
Pelatih asal Lampung belakangan dikait-kaitkan dengan Persib Bandung. Manajemen Maung Bandung disebut tengah merayu Rahmad Darmawan buat mudik ke Tanah Air, seiring jebloknya prestasi klub di pentas Liga 1 2017. Namun, mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 dan 2013 mengaku belum mau mengambil keputusan hingga kontraknya berakhir pada bulan November mendatang.
Advertisement