Bola.com, Jakarta - Kasus kericuhan usai laga semifinal Piala Soeratin 2017 antara PSS Sleman U-17 melawan Penajam Paser Utama di Stadion Maguwoharjo, Rabu (25/10/2017) jadi bahan catatan PSSI.
Kericuhan terjadi saat puluhan suporter turun ke tengah lapangan dan merusak properti turnamen setelah tuan rumah kalah, 2-4 lewat drama adu penalti.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Kompetisi PSSI Efraim Ferdinand menyesalkan terjadinya kericuhan tersebut. Hanya saja, pihaknya belum bisa memberikan keputusan dalam waktu dekat terkait kasus tersebut.
"Kami akan rapatkan hal tersebut. Namun tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, karena belum sidang. Yang lebih penting sekarang melanjutkan pertandinganya," kata Efraim.
Menurutnya, panitia disiplin (Pandis) membutuhkan waktu untuk bertemu dan bersidang. Namun, kuat dugaan saat ini PSSI masih fokus dalam kasus dugaan pencurian umur Persiter Ternate U-17.
"Meskipun kami berada di lokasi dan tidak perlu menunggu laporan pengawas pertandingan. Karena belum bersidang sehingga tidak bisa mengeluarkan keputusan," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Askab PSSI Penajam Paser Utara, Alimudin menyayangkan kasus tersebut. Dirinya bahkan mengusulkan untuk pemindahan venue final guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Hal ini harus menjadi bahan evaluasi PSSI dan juga panitia setempat. Jangan sampai pemain yang masih anak-anak disuguhi aksi anarkis seperti itu," tegasnya.